kupasbengkulu.com, Rejang Lebong – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pekat menilai adanya pembangunan yang dilakukan di 3 SMP di Kabupaten Rejang Lebong tidak adil. Sebab, tiga SMP tersebut mendapat bantuan double untuk melakukan pembangunan, mulai dari Dana Bantuan Pusat (Blockgrand) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015.
“Pembangunannya yang kita lihat adalah pembangunan gedung baru, perbaikan gedung atau pengadaan dan bantuan properti (Meubel) sekolah,” ungkap Ketua LSM Pekat, Ishak Burmansyah pada wartawan kupasbengkulu.com, Kamis (17/12/2015).
Menurut Ishak, kondisi tersebut sangat berbanding terbalik dengan SMP di wilayah pelosok yang tidak mendapat bantuan apapun tahun ini. Sedangkan kondisi SMP diwilayah perkotaan seperti SMPN 3 Bermani Ulu, SMPN 2 Curup Utara dan SMPN 1 Padang Ulak Tanding (PUT) malah mendapatkan bantuan double dari dua program berbeda.
“Ini malah terkesan ada manipulasi data ketika pengajuan proposal untuk mendapatkan bantuan, karena kalau tidak mungkin dana bantuan Blockgrand dialihkan ke sekolah lain yang tidak mendapat bantuan dari DAK 2015,” lanjutnya.
Sementara itu, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan setempat, Salamun membenarkan adanya tiga sekolah yang mendapat bantuan double tersebut. Namun. lanjut Salamun, hal itu sama sekali tidak dilarang, walaupun oleh Pemerintah Pusat. Bahkan, lanjut Salamun, pihaknya sudah berkoordinasi langsung.
“Bahkan, bantuan Blockgrand yang sebesar Rp 1,5 Miliar tersebut diperuntukkan untuk total 7 SMP di Rejang Lebong,” terang Salamun.
Selain itu, Salamun juga menambahkan bahwa pemerintah pusat juga sudah melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah, hingga sekolah yang tidak diikut sertakan.
“Mereka bahkan melakukan pemantauan tanpa didampingi oleh kami, atau ada kemungkinan mereka juga tidak tahu bahwa sekolah yang diberi bantuan tersebut sudah masuk dalam daftar penerima bantuan dari DAK 2015,” pungkasnya. (vai)