Kupasbengkulu.com, Bengkul;u – Pengurus dan anggota Nahdatul Ulama melakukan lailatul ijtima bulanan di kediaman Ustad H Junaidi Hamsyah S.Ag, membahas, memecahkan dan mencari solusi bagi problem organisasi dan masalah umat.
Acara yang dilangsungkan di Jalan Delima Bumi Ayu VIII, Kelurahan Bumi Ayu, Kampung Melayu Kota Bengkulu tersebut berlansung hikmat pada Senin malam (2/2).
Tampak hadir para pengurus NU Provinsi Bengkulu dan anggota seperti Ketua PWNU Provinsi Bengkulu Prof Dr H Siradjudin M.Ag MH, Mustasyar NU Provinsi Bengkulu H Junaidi Hamsyah, S.Ag, Ketua PCNU Kota Dr Zulkarnain Dali M.Pd.
Selain itu sesepuh NU, KH Doraini, Drs Zulkarnain S, M.Pd serta Rois Benteng Drs H Ahmadi Hamsyah, Dr Zubaini M.Ag M.Pd, Kandepag kota Mukhlisudin, Wakil Rekor II IAIN, Dr Muhammad Dahlan M.Ag berkenan hadir.
Perlu Perhatian
Dalam lailatul ijtima itu, antara lain membahas tentang perlunya peran NU untuk memperbaiki generasi muda, serta menumbuh kembangkan organisasi NU itu sendiri. Ini disampaikan oleh Mustasyar PWNU Provinsi Bengkulu H Junaidi Hamsyah, S.Ag dalam sambutannya.
“Seyogyanya NU memberikan perhatian khusus kepada genarasi muda. Aksi remaja di Simpang Lima kota Bengkulu yang menghina Islam tersebut, karena kurang pemahamannya terhadap agama. Maka dari itu, perlunya mushola kecil di lingkungan Tarbiyah sebagai wadah, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama pemuda sebagai generasi penerus,” jelas Junaidi.
Sementara itu, Ketua PWNU Provinsi Bengkulu Prof Dr H Siradjuddin M.Ag MH menambahkan, Negara Indonesia ini sangat majemuk, sebab itu pemahaman NU perlu untuk dilestarikan dan diamalkan.
“NU berfaham fleksibel dan moderat. Kalau berfaham keras, susah untuk menyelamatkan NKRI. Untuk itu, keberadaan NU harus tetap terjaga dengan membuat program pendidikan dan kesehatan, karena penting untuk masyarakat. Mudah-mudahan, NU dapat membebaskan masyarakat dari keterbelakangan, mensejahterahkan dalam segi ekonomi dan ilmu pengetahuan,” papar Siradjuddin.(tin)