kupasbengkulu.com – Sekitar 20 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dari 60 LKM Samisake yang baru menyelesaikan laporan keuangan, sedangkan sisanya masih dalam tahap pembuatan. Demikian disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Samisake, Benny Alamsyah, Senin (8/9/2014).
“Laporan pengembalian dana Samisake ini berjenjang, dari masyarakat ke LKM, kemudian LKM ke UPTD. Kami sedang mem-‘push’ (menekan_red) LKM membuat laporan dari Januari hingga sekarang,” ujar Benny.
Diungkapkan Benny, LKM berbadan hukum koperasi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 27, laporan keuangan koperasi terdiri dari neraca, Perhitungan Hasil Usaha (PHU), laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, serta catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan laporan keuangan yang diatur dalam Perwal Samisake merupakan jenis laporan keuangan minimalis, terdiri dari nama, alamat, nilai pencairan, dan status pengembalian saja. Berdasarkan saran BPK, laporan tersebut harus dilengkapi sesuai standar laporan keuangan koperasi.
“Apa yang bisa kita olah dari data yang hanya sedikit ini kalau kita mengikuti format laporan keuangan dalam Perwal. Kita bukan mau menyalahkan format ini, tapi diformulasikan dengan format koperasi. Hal inilah yang menyebabkan belum semua LKM menyerahkan laporan karena pembuatannya memang tidak gampang,” lanjut Benny.
Untuk menangani hal tersebut, pihak UPTD membantu langsung LKM dalam menyusun laporan keuangan sehingga banyak pengurus LKM yang memenuhi kantor UPTD Samisake untuk membuat laporan di sana. Pihaknya juga telah memberikan surat teguran pertama kepada LKM yang belum menyerahkan laporan Samisake hingga saat ini.
“Ke depannya, setelah semua LKM menyerahkan laporan ini kami ingin laporan Samisake dibuat per bulan, karena mereka kan sudah diajarkan membuat sesuai format koperasi,” tandas Benny. (val)