
kupasbengkulu.com – Mengejutkan, anggota DPRD Kota Bengkulu tadi siang memboikot pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda Penyampaian Keputusan DPRD Tentang Catatan Strategis dan Rekomendasi DPRD Kota Bengkulu Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Bengkulu tahun 2013.
Pemboikotan tersebut dilakukan karena dewan merasa kecewa dengan tidak hadirnya Walikota Bengkulu, H.Helmi Hasan, SE dalam agenda penting tersebut. Ketidakhadiran itu dikarenakan saat ini Helmi yang merupakan praktisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, masih berada di Jakarta setelah sebelumnya menghadiri deklarasi Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PAN Prabowo – Hatta Rajasa.
Karenanya, agenda rapat paripurna diwakilkan kepada Wakil Walikota Bengkulu, Ir.Patriana Sosialinda. Menyikapi hal itu dari 30 anggota dewan, yang hadir ke ruang sidang hanya 10 orang. Diantaranya, Anarulita Muchtar, Hayara, Wehelmi Ade Tarigan, Ujang Putra, Sofyan Hardi, Ali Kasman, Suimi Fales, Sutardi dan Awaludin. Sementara, dewan yang lain termasuk Ketua Panitia Khusus (Pansus) LKPj, Nuharman hanya menunggu di ruang rapat lantai dasar gedung dewan. Sehingga di ruang rapat paripurna tersebut banyak ditemui kursi kosong.
Akibatnya, rapat yang dijadwalkan dimulai pukul 10.00.WIB itu molor selama 1,5 jam dan baru dimulai pukul 11.30. WIB. Meski hanya dihadiri 10 dewan, paripurna tersebut tetap digelar dengan dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kota, Irman Sawiran, SE.
“Rapat ini tetap bisa kita laksanakan, meski tidak semua dewan hadir karena tidak meski harus kuorom. Dari 30 anggota dewan yang telah tiba di gedung dewan sebanyak 23 orang, sedangkan yang hadir di ruang sidang ini hanya 10 orang. Dengan ini rapat paripurna saya buka,” kata Irman seraya mengetuk palu.
Namun, rapat tersebut tidak berlangsung lama karena pimpinan sidang memutuskan untuk mengajak 13 anggota lainnya hadir di ruang sidang. Tanpa komentar panjang Ketua Pansus, Nuharman mengatakan kekecewaannya atas tidak hadirnya walikota. Padahal, pansus telah melakukan pembahasan LKPj selama berhari-hari.
“Yang kami koreksi itu adalah laporan walikota atas kinerjanya selama setahun berjalan, sementara walikotanya tidak ada. Padahal, banyak hal yang kami koreksi dan akan kami sampaikan langsung pada walikota. Bagaimana kami tidak kecewa?” kata Nuharman.
Di sisi lain, info yang beredar luas saat ini menyatakan Walikota Bengkulu sedang gencar melakukan lobi-lobi politik. Karena rencananya Helmi akan bertarung sebagai salah satu kandidat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2015 mendatang.(beb)