kupasbengkulu.com – Terasi atau yang dikenal juga dengan belacan masuk dalam klasifikasi bumbu masak yang digemari sebagian masyarakat Indonesia, karena aromanya khas dapat menambah nafsu makan.
Dilihat dari bahan dasar yang digunakan, ada tiga macam terasi, yakni terasi udang, ikan, dan terasi campuran yang merupakan campuran ikan dan udang. Masyarakat sendiri tampaknya lebih menyukai terasi udang, karena aromanya lebih sedap dan rasanya lebih lezat.
Namun demikian, pengonsumsi terasi harus berhati-hati karena menurut Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Drs.Zulkifli, Apt, pihaknya pernah menemukan terasi yang telah dicampur Rhodamin B yang merupakan zat pewarna berbahaya.
Terasi berkualitas baik salah satunya dapat dilihat dari warnanya, warna coklat pada terasi merupakan hal alami. Warna itu berasal dari pigmen ikan atau udang.
Dijelaskan Zulkifli warna dasar terasi adalah coklat tua atau cenderung kehitam-hitaman, namun terasi yang banyak diperdagangkan berwarna merah.
Menurutnya, jika dilihat dari bahan bakunya maka tidak ada terasi berwarna merah, kecuali telah ditambah pewarna. Dan pihaknya pun pernah menemukan produk terasi yang positif mengandung Rhodamin B.
“Seharusnya terasi warnanya coklat, tapi yang kami temui di lapangan warnanya kemerah-merahan. Karena curiga, kami lakukan uji sampel, dan ternyata terasi itu positif mengandung Rhodamin B. Makanya, kami sarankan sebelum membeli diteliti dulu, kalau warnanya mencolok jangan dibeli,” tegas Zulkifli.
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas. Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85.
Penelitian menunjukkan, penggunaan rhodamin B yang terus-menerus bisa menyebabkan munculnya penyakit kanker hati, ginjal, dan kandung kemih. (beb)