Senin, Juli 7, 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Usung Tema Polri untuk Masyarakat

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHBENGKULU UTARAWidiastuti Paparkan Riset Termutahir Peran Media

Widiastuti Paparkan Riset Termutahir Peran Media

Kupasbengkulu.com, Bengkulu Utara – Dosen Komunikasi Universitas Bengkulu, Wahyu Widiastuti menjelaskan risetnya di Sekretariat KPU Bengkulu Utara yang dihadiri oleh perwakilan Pemkab Bengkulu Utara, mahasiswa, masyarakat serta perwakilan dari pasangan calon kepala daerah.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu tahun 2014 dan Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2015, peran media mampu mendongkrak partisipasi dan itu cukup efektif.

“Dari hasil riset yang kami lakukan, pada perilaku pemilih dalam pemilu legislatif 2014 lalu di Kabupaten Bengkulu Utara, peran media mampu mendongkrak partisipasi warga, untuk menggunakan hak suaranya. Selain dari upaya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU, Parpol maupun calon legislatif”, paparnya Widiastuti, Rabu (21/10).

Dijelaskan Dosen Komunikasi UNIB ini, pada urutan pertama, hasil riset menunjukan pemilih memanfaatkan saluran-saluran komunikasi, untuk memperoleh informasi mengenai Caleg. Dipoin kedua, partisipasi warga dalam Pemilu dilatar belakangi oleh keluarga atau orang dekat yang paling banyak dirujuk sebagai sumber informasi.

“Peran media sangat membantu disini. Mereka sampai kesemua kalangan masyarakat, menjaga jangan sampai jumlah pemilih menurun drastis,” tegasnya.

Meski demikian, Widiastuti mengakui, masih ada kekurangan dalam riset tersebut. Diantaranya, jarak antara waktu penelitian dan Pemilu yang cukup jauh, yaitu satu tahun. Apalagi ada kelompok yang tidak terwakili, dalam hal ini pemilih pemula, profesional, serta Caleg terpilih saat melakukan riset.

“Secara nasional, melek politik mengalami penurunan. Jumlah pemilih setiap Pemilu digelar mengalami pemerosotan, begitu juga dengan surat suara yang tidak digunakan ataupun rusak. Contohnya, ketika pemilihan tahun 1999, pemilih mencapai 92 persen itu sangat baik. Namun lima tahun kedepan mengalami penurunan pada tahun 2004, hanya 84 persen saat melakukan pilpres. Terus menurun pada Pemilu selanjutnya,” jelasnya(jon)