Jumat, Maret 29, 2024

Wonderful Wisata di Bagian Barat Sumatera

“Betapa Berat Mata Memandang, Berat Lagi Bahu Memikul”

Tahun 2016  berbagai impian terlintas di khayal masyarakat Provinsi Bengkulu. Harapan dan doapun terdengar lirih, untuk kemajuan negeri beribu sejarah (History) dan budaya (Culture)  diiringi legenda (Story) anak negeri.

Kini  jelang akhir Tahun 2018. Cercah harapan kian mengaung di pelosok bumi. Visit 2020 Wonderful Bengkulu diambang pintu. Penulis hanya melihat ingin melihat  ‘Bengkulu Hebat’ pada realitas wisata alam, sejarah dan budaya saja, di provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera Indonesia ini.

Indah didengar, sejuk dihati, damailah anak negeri bila Program Pemerintah Provinsi Bengkulu terwujud. Tentunya agenda menuju kejayaan bengkulu ini, paling tidak perlu confidence, credibility dan calibration yang perlu dilakukan pemegang kebijakan. Hanya saja, bakkata peribahasa lama,  “Betapa Berat Mata Memandang, Berat Lagi Bahu Memikul”.

Visit 2020 Wonderful Bengkulu, dalam pandangan penulis, merupakan pekerjaan rumah yang penuh tantangan. Memerlukan sarana dan prasarana penunjang yang costnya tidak sedikit. Perlu dukungan  dari berbagai pihak stakeholder kota, kabupaten. Apalagi kini ‘chief coordinator’  Rohidin Mersyah  harus memimpin sendiri,  untuk salah satu program besar pemerintah Provinsi Bengkulu, sebagai Pelaksana Tugas  (Plt) Gubernur Bengkulu.

Meskipun obyek wisata alam, sejarah dan budaya ada tersedia dan terbentang lebar di provinsi seluas  19.788.70 Km2 (7,640,46 ),  yang berbatasan Provinsi Sumatera Barat dibagian Utara. Lampung di bagian Selatan. Jambi dan Sumatera Selatan di bagian Timurnya. Selebihnya Samudera Hindia terbentang luas di sisi baratnya. Provinsi Maritim yang asri anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Kampung China Bengkulu: Kantoor van Jacobson Van den Berg & Co. te Benkoelen Kantor Jacobson van den Berg & Co, Cabang atau Benkoelen, Circa 1955 (Kitlv)

Bantu Pemerintah

Pertanyaan yang terbetik adalah, bukan  mampukah Plt Gubernur Rohidin Mersyah merealisasikan program  visit 2020 Wonderful Bengkulu itu. Apalagi wali kota dan bupati mendukung, serta mempunyai kepentingan  akan hal itu.  Ini merupakan kerja baik untuk negeri. Masyarakat Provinsi Bengkulu harus mendukung tentunya. Menolak program untuk kebaikan bagi  kemaslahatan masyarakat luas, merupakan pengkhiatan terhadap bumi yang dipijak.

Bantu pemerintah jaga dan  ungkap destinasi wisata yang ada. Berimasukan  pada stokeholder yang ada  menyangkut ceritera legenda, budaya  dan sejarah pada destinasi  wisata yang asri itu.  Penentu kebijakan, pengambil keputusan daerah,  masyarakat  yang ada, tentunya diharapkan  untuk  mewujudkan  “Hendak Seribu Daya. Tak  Hendak Seribu Upaya”.

Bila ingin melihat kemajuan dengan meningkatkan wisatawan,  memancing investor menanamkan modalnya di Provinsi Bengkulu, maka berbagai pihakmemikirkan dari berbagai sisi disiplin ilmu masing-masing. Melakukan pelbagai ikhtiar untuk difikir dan diusahakan.

“Tak Hendak Seribu Upaya”,  maksudnya,  kita enggan mendukung Visit 2020 Wonderful Bengkulu, tentunya akan banyak upaya dan alasan yang dikemukakan. Dari alasan mempertahankan adat hingga alasan berseberangan dalam politik.  Ini naif, egosentris dan cenderung pada pengkhianatan pada perbuatan baik untuk kemasalahan masyarakat banyak.

Keterkaitan Darah dan Sejarah

Dalam Wisata sejarah, Provinsi Bengkulu  selain calon wisatawan nasional,  punya keterkaitan historis terhadap calon wisatawan internasional. Ada keterkaitan darah kelompok besar keturunan anak Negeri Bengkulu di Negara Malaysia dan Negara  Singapura. Ini aset bagi Provinsi Bengkulu, dengan bekerja sama dengan kedutaan Indonesia disana.

Ada keterkaitan historis antara Bengkulu  dengan Negara Inggris  selama 140 tahun.  Negara Francis, Belanda,  India yang pernah bercokol di negeri ini.

Keindahan wisata alam, bila mau jujur, tak kalah dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Meskipun masih asri dan belum menyeluruh tersentuh moderenisasi.  Wisata budaya juga demikian.

Penulis berharap, dengan waktu yang hanya tinggal setahun  lebih ini, baiknya berbagai pihak pemegang kebijakan dan keputusan,  bersama-sama  miminta masukan, membangun serta melibatkan tokoh-tokoh lokal yang ada. Ini untuk mengali budaya, sejarah dan daya alam yang belum terkuak, menuju Visit 2020  Wonderful Bengkulu.

Penulis percaya dan yakin akan tekad Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, bersama wali kota dan bupati yang ada di Provinsi Bengkulu ini, dapat mewujudkan dan memajukan negeri yang kaya. Meskipun belum tersentuh akan program wisata yang nyata sebelumnya. “Kalau Asal Benih Yang Baik, Jatuh Kelaut Menjadi Pulau”.

Oleh: Benny Hakim Benardie/Pemerhati Sejarah dan Budaya, tinggal di Bengkulu/Anggota SMSI Provinsi Bengkulu .

Related

KUHP Tidak Berlaku untuk Kegiatan Kemerdekaan Pers

Kupas News, Jakarta - Walaupun Rancangan Undang-undang (RUU) Kitab...

Modus Mafia Tanah di Ruang Peradilan

Oleh : Elfahmi Lubis Mafia Tanah sudah menggurita dan telah...

Kaum “Rebahan” Ditengah Isu Kerakyatan

Dimana posisi kaum "rebahan" atau kaum "mager" yang didominasi...

Polemik RUU Sisdiknas, Maksimalkah Uji Publik?

Oleh: Dr. Emilda Sulasmi, M.Pd Mencermati draft Rancangan Undang-Undang Sistem...

Kiprah Parsadaan Harahap Hingga Duduki KPU RI

Sosok Persadaan Harahap atau yang sering disapa bang parsa,...