kupasbengkulu.com – Bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Lebong, pasti sudah tahu dengan kue yang satu ini. Kue yang rasanya kenyal dan manis yang dihasilkan dari gula merah ini memiliki tempat di hati masyarakat Lebong. Sampai-sampai ada istilah “jika belum makan kue talam, berarti belum pernah ke Tambang Sawah”, begitulah masyarakat Lebong sering mengungkapkan kecintaannya terhadap kue yang satu ini.
Beruntung, saat saya mengunjungi satu-satunya pembuat kue talam yang berada di Desa Tambang Sawah Kecamatan Pinang Belapis ini, kue talam yang sering diceritakan masih tersedia. Karena jika weekend atau akhir minggu kue talam ini habis dibeli oleh pengunjung.
Sapri (32) pembuat kue talam ini mengatakan, “kalau hari biasa kami hanya membuat 13 porsi kue talam, namun kalau hari libur seperti ini kami membuat 20 porsi,” kata Sapri.
Untuk mejaga cita rasa, Sapri menuturkan proses memasak kue talam ini menggunakan kayu bakar. Cara ini ia dapatkan dari ayahnya yang juga pembuat kue talam.
Dengan harga yang cukup terjangkau, Rp. 10.000 per kotaknya kita sudah bisa membawa pulang kue talam khas Tambang Sawah ini. Sebaiknya, jika kue ini dibawa pulang harus segera dimakan. Karena pembuatan kue ini tanpa menggunakan bahan pengawet sehingga hanya bisa bertahan paling lama tiga hari. Anda ingin mencoba? silahkan datang ke desa Tambang Sawah, sekitar lima menit dari wisata Air Putih.
penulis : Rendra Sutanto, Kabupaten Lebong.