
Bengkulu Tengah, kupasbengkulu.com – Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bengkulu Tengah Dahril Mukminin mengatakan, sejak tahun 2012 di Kabupaten Bengkulu Tengah telah membentuk organisasi persatuan anak cacat, dibawah binaan Dinsosnakertrans.
Ia menambahkan, peserta organisasi ini merupakan orangtua anak cacat, yang didata tim pembina anak cacat dari Kementerian Sosial (Kemesos), ada 105 anggota dari berbagai kecamatan di Bengkulu Tengah. Bantuan ini, lanjut dia, direncanakan akan terus bertambah, begitu juga dengan jumlah anak cacat yang mendapatkan bantuan.
“105 anak yang terdata diberikan bantuan dari Provinsi Bengkulu dan Kementerian Sosial. Bantuan untuk masing masing anak Rp 800 ribu per tahun,” kata Dahril, kepada kupasbengkulu.com, Selasa (18/11/2014).
Disisi lain, Zulman Efendi, pendamping pekerja sosial untuk anak Provinsi Bengkulu mengatakan, bahwa mereka juga berupaya mengajak beberapa perusahaan besar untuk ikut terlibat dalam pemberian bantuan kepada anak cacat. Sebab, menurutnya, perihal anak cacat bukanlah tanggung jawab pemerintah semata namun semua pihak.
“Cara kita menggugah pihak perusahaan adalah dengan mengundang mereka pada acara, untuk anak cacat. Kita harapkan dengan demikian mereka berkeinginan menyalurkan CSR mereka kepada anak anak ini,” jelasnya, disela-sela pemberian bantuan.
Sementara itu, Sarnudi asal Desa Abusakim, salah seorang anggota persatuan mengaku, bersyukur atas bantuan ini. Bersama istri dan anaknya ia rela datang jauh untuk menjemput hak anaknya.
“Senang Alhamdulillah buat anak,” akunya.
Setiap orangtua menginginkan anaknya sempurna, tapi kita tak bicara kesempurnaan karena itu milik Tuhan. Manusia bicara soal kesempatan, pendidikan dan kasih sayang. Mulai sekarang anak cacat bukan lagi tanggung jawab pemerintah saja, tapi kita bersama.(qef)