Sabtu, April 20, 2024

16 Ribu Anak Bengkulu Tak Nikmati Sekolah Karena Ekonomi

Anak-anak pemulung sampah di TPA Air Sebakul
Anak-anak pemulung sampah di TPA Air Sebakul

kupasbengkulu.com – Enam belas ribu anak usia sekolah berusia tujuh hingga 15 tahun di Bengkulu tidak menikmati pendidikan. Alasan utama, karena ketiadaan biaya. Akhirnya, anak-anak itu terpaksa memilih untuk ikut membantu mencari nafkah keluarga.

Hal ini disampaikan Kepala  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Maryana, menurut dia tahun 2013 menunjukkan jumlah anak dengan kelompok umur 7-15 tahun yang tersebar di 10 kabupaten/kota Bengkulu, mencapai 318.384 anak. Sebanyak 16.679 anak di antaranya tidak pernah mendapatkan pendidikan atau tak bisa melanjutkan pendidikannya.

“Besarnya jumlah anak-anak yang tak bersekolah ini sebagian besar dipicu karena rendahnya kondisi ekonomi keluarga mereka. Sehingga keluarganya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah anak-anaknya,” kata Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu Maryana, Kamis (18/9/2014).

Berdasarkan sebaran wilayah, jumlah terbesar anak yang tidak bisa bersekolah di Bengkulu ada di Kabupaten Rejang Lebong, yakni sebanyak 3.789 anak. Selanjutnya, Bengkulu Utara 2.395 anak, Seluma 2.095 anak, Mukomuko 1.901 anak, Lebong 1.494 anak, Bengkulu Tengah 1.154 anak, Kaur 1.116 anak.

Di Kota Bengkulu sebanyak 1.081 anak, kemudian Kabupaten Kepahiang 1.028 anak dan terakhir di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 636 anak.

Menurut Maryana, di Bengkulu masih banyak warga yang belum sejahtera. Tercatat dari 464.459 kepala keluarga atau sebanyak 1.792.871 jiwa, 35 persennya diketahui masih bergelut dengan kemiskinan.

“Catatan kami, untuk keluarga pra sejahtera atau keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan ada sebanyak 60.534 keluarga. Sementara yang baru di tahapan sejahtera I mencapai 100.198 keluarga,” kata Maryana.

Karena itu, Maryana berharap seluruh pihak dapat saling bersinergi untuk menuntaskan masalah tersebut. Sebab, kata dia, anak merupakan generasi bangsa yang harus mendapatkan pendidikan.

“Ini tugas berat yang harus dijalani. Butuh komitmen bersama dan edukasi yang rutin kepada keluarga. Jangan sampai jumlah anak tidak sekolah membengkak lagi,” ujar Maryana.

Sumber: viva.co.id

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Ratusan Nakes di Kota Bengkulu Terima SK PPPK

Kupas News, Kota Bengkulu – Sebanyak 264 orang tenaga...

Gubernur Rohidin Mersyah Dukung Pengembangan UINFAS Bengkulu

Kupas News, Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terima...

Polisi Tangkap Pembuat Video Mesum Pasangan LGBT di Lebong

Kupas News, Lebong – Polisi menangkap BP (19) warga...

Sidang Isbat Putuskan Hari Raya Idul Fitri 22 April 2023

Kupas News, Bengkulu – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian...