
kupasbengkulu.com – Tahukah anda bahwa menjadi petani pinang sebenarnya lebih menjanjikan dari pada menjadi petani Kelapa Sawit. Hal ini diungkapkan, salah seorang agen pengumpul pinang di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Erni Wati (44).
Ibu 6 anak yang hampir 20 tahun menjadi agen besar pinang ini mengatakan bahwa selama ia menjadi tengkulak, harga pinang belum pernah jatuh.
“Paling murah Rp 8 ribu per kilo, kalau pinang hitam bulat (pinang muda kering) Rp 10 ribu,” ungkap Erni, kepada kupasbengkulu.com, Selasa (30/9/2014).
Erni menyayangkan, peluang bisnis komoditi pinang kurang diminati oleh masyarakat Bengkulu Tengah maupun daerah lain di Provinsi Bengkulu. Padahal menurutnya, menanam pinang tergolong mudah serta mudah dirawat.
“Resikonya lebih kecil dibandingkan menanam komoditi lain. Sementara permintaan selalu besar. Orang sekarang semua tergiur dengan sawit, padahal harganya sering redup. Ini adalah peluang. Sebab saya sekali pasok pinang saja sampai 30 ton,” tambahnya.
Dalam sebulan Erni menjelaskan dirinya, bisa tiga kali memasok ke Medan, Sumatera Utara .
“Punya lahan luas, sebaiknya ditanami pinang saja, karena berbuahnya cepat. Buahnya bisa dipanen muda, kan jarang buah bisa panen muda. Harganya pun tinggi,” demikian Erni.(qef)
Komentar ditutup.