Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah temui Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Mr. Stig Traavik, dalam kunjungan kerjanya di Jakarta.
Bersama Kadis Kehutanan Provinsi Bengkulu, Risman Sipayung, Direktur Akar Foundation, Erwin Basrin, dan perwakilan HuMa, Sisilia, pertemuan diplomatik tersebut membicarakan terkait inisiatif pembangunan ekonomi hijau untuk Bengkulu dalam rangka penurunan emisi dari deforestasi, dengan jalan pelestarian hutan.
“Setelah pertemuan ini kita akan laksanakan workshop di Bengkulu yang nantinya akan menghadirkan delapan gubernur yang telah MoU dengan BP REDD, Menteri Kehutanan, Kedubes Norwegia, dan beberapa kedutaan yang akan dimobilisasi oleh Kedubes Norwegia,” kata Junaidi melalui pesan singkat, Jumat (13/02/2015).
Deforestasi mengacu pada kehilangan atau kerusakan hutan yang terjadi secara alami, terutama akibat aktivitas manusia seperti penebangan, menebang pohon untuk bahan bakar, tebang dan bakar pertanian, pembukaan lahan untuk penggembalaan ternak, operasi pertambangan, ekstraksi minyak, pembangunan bendungan, dan perkotaan gepeng atau jenis lain dari ekspansi pembangunan dan populasi.
Salah satu upaya penerapan ekonomi hijau untuk mengurangi deforestasi adalah pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), sekaligus mengurangi terjadinya pemanasan global (global warming). (val/kominfonews)