Minggu, Mei 12, 2024

Manusia Harimau dari Gunung Dempo (Tamat)

harimau-sumatera_dwatts-300x336

Oleh : Benny Hakim Benardie/HBS

Siluman Hariamau
Siluman Manusia Harimau itu sebenarnya ada, namun tidak kasat mata, sebagai mana yang diterangkan di dalam Al-Quran, firman Allah SWT dalam surat Jin 72 : 6. Wa an-nahuu kaana rijaalun minal insi ya’uudzuuna birijaalim minal jin-ni fazaaduuhum rahaqaa.

Artinya : “Dan bahwasanya, ada beberapa orang laki-laki dari golongan manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari golongan Jin, dengan itu mereka hanya tambah mempersombongkan golongan Jin saja”.

Dalam surat Jin 72 : 11 dikatakan, Wa an-naa min-nash shaalihuuna wa min-naa duuna dzaalik, kun-naa tharaa iqa qidaadaa.

Artinya : “Dan bahwasanya diantara kami ada orang-orang yang salih, dan ada pula yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda”.

Allah SWT mencontohkan bagi mereka yang tidak mau mendengar berbagai peringatan Tuhannya akan kebenaran (Firman), sebagai mana yang diingatkan Allah dalam surat Al-Ankabut (29 : 40) Fakul- lan akhadzam bidzam bih, la minhum man arsalnaa ‘alaihi haashibaa; wa minhum man akhadzat-hush shaihah; wa minhum man khasafnaa bihil ardh; wa minhum man aghraqnaa; wa maa kaanal laahu liyazhlimahum wa laakin kaanuu anfusahum yazhlimun.

Artinya : “Masing-masing bangsa itu Kami siksa dengan empat macam siksaan, karena dosa-dosanya : Ada diantaranya yang kami hujani dengan batu krikil seperti kaum Aad, ada yang Kami hancurkan dengan kekuatan halilantar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang Kami benamkan ke dalam tanah seperti Qarum, dan ada pula yang Kami tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri karena dosa-dosanya”.

Mereka yang mendekati diri selain kepada Allah SWT (Berkawan dengan setan), akan merasakan azab Tuhan itu, sebagaimana yang diterangkannya dalam surat Al-Ankabut (29 : 40).

Karena itu Allah memerintahkan kita untuk menjelajahi muka bumi ini (Mempelajari sejarah). Bagaimana kesudahannya orang yang mendustakan kebenaran. Firman Allah dalam Surat Al-An’aam (6 : 11) Qad siiruu fil ardhi tsum-man zhuruu kaifa kaana ‘aaqibatul mukadz-dzibiin.

Artinya : “Katakanlah ! Jelajahilah muka bumi ini, kemudian perhatikanlah bagai mana kesudahannya orang-orang yang telah mendustakan kebenaran itu”.

Catatan lain : Jika suatu ketika kita berada dipuncak gunung Dempo, tiba-tiba diselimuti oleh kabut tebal, anda cukup Azan atau berdoa dan kabutpun akan sirna, hilang. Semuanya ini tentu merupakan kebesaran Allah SWT dan bukti kebesarannya.(**)

Related

Bupati Optimis Atlet yang Berlaga di POPDA 2024 Harumkan Bengkulu Selatan

Bupati Optimis Atlet yang Berlaga di POPDA 2024 Harumkan...

Kadiskominfo Bengkulu Selatan Dorong Pelayanan Publik Berbasis Elektronik

Kadiskominfo Bengkulu Selatan Dorong Pelayanan Publik Berbasis Elektronik ...

Pemda Bengkulu Selatan Fokus Optimalkan Aset Daerah

Pemda Bengkulu Selatan Fokus Optimalkan Aset Daerah ...

Bupati Gusnan Imbau Warga Waspadai Sejumlah Titik Berpotensi Bencana

Bupati Gusnan Imbau Warga Waspadai Sejumlah Titik Berpotensi Bencana ...

Pemda Berharap Bengkulu Selatan Pertahankan Predikat KLA Tahun 2024

Pemda Berharap Bengkulu Selatan Pertahankan Predikat KLA Tahun 2024...