Jumat, Maret 29, 2024

AJI Bengkulu ‘Backup’ Perempuan Desa Bangun Media Perjuangan HKSR

Perempuan Desa Sumber Urip, Rejang Lebong belajar menulis
Perempuan Desa Sumber Urip, Rejang Lebong belajar menulis

Bengkulu – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu mem-backup perempuan di Desa Sumber Urip, Rejang Lebong yang berinisiatif membangun media untuk memperjuangkan hak asasi perempuan (HAP), khususnya hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR). Ini dilakukan AJI Bengkulu untuk mengapresiasi kesadaran perempuan di Desa Sumber Urip mengenai arti penting jurnalisme dan media sebagai sarana mendorong perubahan sosial.

“Bagian dari memperjuangkan demokratisasi informasi, hak asasi manusia dan isu perempuan,” kata Koordinator Divisi Advokasi AJI Bengkulu Firmansyah, Kamis (5/3/2015) malam.

Firmansyah mengungkapkan hal tersebut usai berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai jurnalisme dan media bersama 10 perempuan Desa Sumber Urip yang tergabung sebagai anggota kelompok Harapan Perempuan, dampingan Cahaya Perempuan WCC, di rumah ketua kelompok Harapan Perempuan, Suhartini. Kegiatan yang difasilitasi Cahaya Perempuan WCC itu dimulai pukul 20.00 hingga 22.15 WIB, Kamis (5/3/2015). Selain Firmansyah (kontributor kompas.com), kegiatan juga melibatkan Koordinator Fundraising AJI Bengkulu Harry Siswoyo (redaktur vivanews.com) dan Ketua AJI Bengkulu Dedek Hendry (kontributor mongabay.com).

Berdasarkan pengamatan saat kegiatan dilakukan, antusias peserta cukup tinggi. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta saat diminta mengungkapkan pengalaman sehari-hari sebagai pengguna media dan melaksanakan peran sebagai “jurnalis” bagi lingkungannya. Baik mengenai fungsi media, manfaat berita/informasi, dan metodologi yang dilakukan untuk memperoleh data atau fakta yang dibutuhkan. Termasuk saat diminta membuat tulisan singkat berbentuk berita, peserta terlihat mampu.

“Ini adalah pertemuan pertama, dan tentunya akan berlanjut. Paling tidak ada tiga hal yang akan kami bekali. Bukan hanya keterampilan membuat berita, tetapi juga manajemen keredaksian dan manajemen media yang akan dibangun. Mengenai bentuk medianya, mereka yang akan menentukan. Namun sesuai dengan perkembangan zaman, kami akan menyarankan agar secara perlahan berbentuk multiplatform,” tambah Firmansyah.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Harapan Perempuan Suhartini mengatakan, media akan dimanfaatkan untuk mempublikasikan berita-berita menyangkut isu perempuan khususnya hak kesehatan seksual dan reproduksi, pertanian dan sosial kemasyarakatan. Inisiatif membangun media komunitas ditujukan sebagai bagian berpartisipasi untuk membangun perempuan dan desa. “Secara khusus, kami ingin desa kami bebas dari kasus kekerasan terhadap perempuan, dan HKSR perempuan dilindungi,” kata Suhartini.

Untuk diketahui, 12 HKSR tersebut meliputi 1. Hak untuk hidup. 2. Hak atas kemerdekaan dan keamanan. 3. Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. 4. Hak atas kerahasiaan pribadi. 5. Hak atas kebebasan berpikir. 6. Hak mendapatkan informasi dan pendidikan. 7. Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga. 8. Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau tidak dan kapan mempunyai anak . 9. Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan. 10. Hak untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan. 11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik, 12. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk. (rls)

Related

Cerita Sedih Irma June Dibalik Lagu Do Your Best yang Jadi Theme Song From Bali With Love

Kupas Musik - Kemerduan vokal yang dimiliki penyanyi legendaris...

AM Hanafi Sang Perlente Kawan Soekarno yang Disambut Fidel Castro

AM Hanafi (kiri) bersama Fidel Castro (kanan), Foto: Dok/margasarimaju.com AM...

Menjadi yang Terbaik Tak Perlu Menjatuhkan Pihak Lain

Inspiratif, kupasbengkulu.com – Seorang Guru membuat tangga 10 injakan, lalu...

Beni Ardiansyah Direktur WALHI Bengkulu Terpilih ” Keadilan Itu Harus Direbut”

Kota Bengkulu,kupasbengkulu.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu...

Otna Pilih Hidup Diatas Sampan Reot dan Air Payau Daripada Hidup Menjadi Budak

Kota Bengkulu,Kupasbengkulu.com -  Petang itu suasana di sudut Pesisir...