
kupasbengkulu.com- Aktivitas pencarian udang lobster oleh nelayan di Bengkulu mengancam kehidupan terumbu karang yang ada di sekitar perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu. Nelayan tersebut mengambil terumbu karang untuk dijual, sebagai penambah penghasilan, padahal terumbu karang ini merupakan rumah bagi hewan laut.
Seperti yang diakui salah seorang penjual terumbu karang di kawasan Pantai Malabero, Kota Bengkulu, Veli (34), bahwa terumbu karang tersebut diperoleh dari suaminya yang ke laut untuk mencari ikan dan udang lobster.
Menurut dia, terumbu karang yang dijual merupakan potong yang rusak saja, daripada dibuang secara percuma, lebih baik dijual untuk menambah penghasilan. Setiap per satu terumbu karang di jual seharga Rp 10 ribu hingga Rp 75. ribu, sesuai dengan besarnya ukuran terumbu karang. Biasanya yang berukuran lebih besar, dan memiliki keindahan sehingga cocok untuk dijadikan hiasan akuarium.
“Terumbu karang ini bukan sengaja diambil, karena kami tidak ada izin dari pemerintah,” ungkapnya, Rabu (19/03/2014).
Sementara itu, menurut pengakuan nelayan yang bernama Toni (40), bahwa terumbu karang ini banyak di peraiaran dekat Pulau Tikus. Biasanya di dekat terumbu karang tersebut banyak udang lobster. Saat menjaring udang lobster ini, terkadang jaring sering tersangkut di terumbu karang.
“Ketika kami mencoba menarik jaring yang tersangkut itulah terumbu karang itu patah, yang bagus kemudian kami bawa ke rumah untuk dijual, sedangkan yang jelek kami buang lagi ke laut,” ungkapnya.(cr3)