
Kepahiang, kupasbengkulu.com- Dari nama dan profesinya sebagai pengrajin limbah kertas, Amir Hendi asal Desa Permu, Kecamatan Kepahiang, mungkin belum terlalu akrab terdengar ditelinga kita.
Terlebih lagi hasil karyanya selama ini baru diminati oleh warga di wilayah Kabupaten Kepahiang dan sebagian Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong.
Meskipun demikian, hasil karyanya yang mendapat tempat (Juara 2) dalam perlombaan Cipta Cinderamata Khas Bengkulu se-Provinsi Bengkulu Tahun 2012 lalu, patut untuk dipertimbangkan.
Berangkat dari perlombaan, lelaki kelahiran 14 April Tahun 1947 ini semakin termotivasi untuk terus menggali potensi yang dimilikinya sehingga mampu menghasilkan karya lukisan yang menarik minat beli warga.
Untuk harga lukisan yang telah diperjualbelikannya, mulai dari yang terendah Rp 25 Ribu dan tertinggi Rp 500 Ribu, Amir berhasil menjual sebanyak seratusan lebih lukisan. Nilai atau harga dari setiap lukisan itu sendiri, ditetapkan berdasarkan ukuran masing-masing lukisan.
Menurut Amir, dalam satu harinya, dia bisa menyelesaikan sekitar 4 sampai 5 lukisan. Kemudian untuk dapat dipasarkan, paling tidak pada keesokan harinya, lantaran masih ada satu proses lagi berupa pengeringan. Proses pengeringan lukisan itu pun merupakan salah satu sisi penting dalam mendapatkan hasil seperti yang diinginkan.
“Kalau melukis bisa cepat. Tapi, untuk pengeringan membutuhkan waktu berjam-jam bahkan seharian,” ujar pensiunan PNS Dinas Dikpora.
Sekilas mengenai Amir mengawali profesinya, dari Tahun 1986 silam atas dasar iseng atau coba-coba. Tanpa disadari Amir, coba-cobanya ini membuatnya ketagihan hingga diputuskan untuk serius menggelutinya separti yang tampak sampai sekarang ini.
“Saya melukis dari limbah kertas ini tidak didapat secara khusus. Semua berawal dari iseng atau coba-coba saja,” singkat Amir.(slo)
Penulis : Yopa Mulyansyah, Kabupaten Kepahiang