
kupasbengkulu.com – Penyakit udang Early Mortality Syndrome (EMS) atau Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPNS) yang menyerang sebagian besar produsen ikan di Asia Tenggara dalam kurun waktu terakhir tidak berpengaruh banyak pada udang-udang di Bengkulu Tengah.
Sebelumnya, sindrom mengerikan dari penyakit tersebut diramalkan akan menghantui seluruh pelosok Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tentu saja, sebagai sentra penghasil Udang terbesar di Provinsi Bengkulu dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), sindrom penyakit ini sempat menghantui Bengkulu Tengah.
Pengelola salah satu tambak Udang di kabupaten ini, Carlot menyatakan, sejak adanya isu tentang penyakit berbahaya pada udang tersebut, pihaknya lebih berhati-hati memilih bibit udang, pangan dan juga meningkatkan penyaringan air untuk tempat budidaya.
Pengelola tambak udang milik PT Cendana Prioritas Lestari (CPL) ini juga menerangkan bahwa air yang diambil dari kawasan lepas pantai Bengkulu Tengah ini juga masih steril untuk budidaya Udang. Untuk jenis Udang, seluruh tambak Udang di Bengkulu Tengah, memilih untuk membudidayakan udang jenis Vanamei.
“Karena datangnya air kita dari samudera luas (Samudera Hindia) oleh sebab itu, dengan penyaringan yang baik, maka potensi udang di kabupaten ini tetap terjaga,”jelasnya.
Untuk diketahui, untuk seluruh wilayah Bengkulu Tengah, total lahan yang digunakan untuk tambak udang seluas 157 hektar (ha), yang semuanya terletak di wilayah kecamatan Pondok Kelapa. Selain itu, hasil dari tambak Udang ini juga merupakan hasil terbesar dari kabupaten berslogan “Maroba Kite Maju” ini.
Total pertahunnya, seluruh usaha tambak menghasilkan 276 ton udang segar. Bila dirupiahkan, maka penghasilan dari sektor ini mencapai Rp 4,3 miliar pertahun. Selain menjadi komoditi terbaik kabupaten, udang juga diketahui sebagai komoditi ekspor terbaik Indonesia, dari segi perikanan.
Hal tersebut, jelas Carlot, kemungkinan karena penyakit EMS/AHPNS tadi tidak menyerang Indonesia, khususnya Bengkulu.
“Selain itu, wilayah kelautan Bengkulu, khususnya Bengkulu Tengah juga dinyatakan sebagai tempat terbaik untuk budidaya udang di Sumbagsel, dibandingkan Lampung dan Palembang,”tambahnya. (vai)