
kupasbengkulu.com – Bila anda berkunjung ke Pantai Sungai Suci, Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, selain menikmati indahnya pantai tersebut, tidak ada salahnya anda menyisihkan sedikit waktu untuk melihat Bunker (tempat persembunyian bawah tanah, semacam benteng kecil) yang dibangun pada zaman penjajahan Jepang. (baca Juga: Sensasi Melompat dari Atas Air Terjun Langan Bungin)
Di wilayah ini, ada sekitar 4 titik bunker, tetapi hanya dua yang bisa terlihat. Sisanya, masih tertimbun di bawah tanah, belum ada penanganan khusus.
Tim kupasbengkulu.com berkesempatan menyambangi salah satu bunker yang berada paling dekat dengan pantai. Di dalam bunker berukuran 4×4 meter ini, terdapat beberapa rongga dan meja.

Sayangnya, karena digenangi air setinggi lutut, ditambah lagi dengan banyaknya lebah yang bersarang di dalamnya, tim kupasbengkulu.com kesulitan untuk menjelajahi ke dalam bangunan.
Dinding bangunan terbuat dari beton yang kuat, malahan informasinya, dinding ini tahan peluru. Wajar saja, karena bunker ini memang dibuat untuk keperluan perang. Dari bunker ini, beberapa buku sejarah tentang perlawanan rakyat Provinsi Bengkulu melawan penjajahan Jepang bisa mencatatkan kronologi cerita. Sayang sekali, karena tidak ada perawatan, semua bunker yang berada di wilayah Pantai Sungai Suci ini belum bisa dijadikan situs sejarah yang dapat menarik wisatawan, maupun peneliti sejarah.
Penjaga Sungai Suci, Pen (45), kepada kupasbengkulu.com juga sangat meyayangkan keadaan salah satu situs sejarah itu saat ini. Selain dari segi umur, bangunan yang masih kokoh ini juga bisa dijadikan rujukan untuk pembelajaran sejarah.
“Lihat saja keadaannya sekarang, di dalamnya dipenuhi air, juga sarang lebah, kalau saja bisa dimaksimalkan, tentu bisa menambah PAD kabupaten ini,” terangnya. (vai)