
 politik, kupasbengkulu.com – Tim Kesekjenan DPP PDIP, Syaiful Bachrie, mengatakan calon kandidat yang nantinya terpilih dalam penjaringan di DPP PDIP akan digodok atau mengikuti sekolah partai selama dua minggu.
Hal ini dilakukan karena melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak ada jaminan bahwa kandidat yang memenangkan Pilkada bisa menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
“Setelah ada seleksi kandidat oleh DPD, selanjutnya akan dikirim ke DPP untuk penjaringan. Selanjutnya kita sekolahkan dulu, sekolah calon kepala daerah selama dua minggu, yang semua dananya ditanggung DPP,” ujar Syaiful, Sabtu (24/01/2015).
Disebutkannya, DPP PDIP tidak ingin calon kandidat hanya diajarkan cara memenangkan Pilkada, tapi bagaimana cara memerintah ala PDIP, dengan merujuk kader-kader yang dianggap sukses, seperti Jokowi, Tri Rismaharani, Ganjar Pranowo, dan kader lainnya.
Kendati demikian, DPP PDIP tetap memberikan toleransi kepada calon kandidat yang masih memiliki tanggung jawab sebagai kepala atau wakil kepala daerah di wilayah masing-masing. Sekolah partai ini diprioritaskan untuk calon kandidat yang sedang tidak menjabat. Mereka yang masih memimpin hanya akan mengikuti sekolah partai selama tiga hari saja.
“Cara memerintah ini sudah kita agregasikan dari seluruh kebijakan/ manajemen pemerintahan yang berhasil dilaksanakan oleh kader PDIP. Sekolah kader wajib diikuti selama tujuh hari di kelas dan tujuh hari di lapangan. Kita beri toleransi bagi yang masih mengemban jabatan di daerah masing-masing,” jelasnya.(val)