Kupas News, Bengkulu – Minyak goreng kemasan satu liter seharga Rp14 ribu kembali langka di pasaran pada sepekan terakhir. Bahkan minyak goreng non subsidi pun juga sulit didapat.
Kendati demikian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu angkat bicara setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan mendapatkan beberapa fakta di lapangan.
“Jadi kelangkaan minyak goreng ini kita cek di beberapa gudang termasuk di Indomarco itu memang kosong stoknya dan bahkan di Indomarco itu sudah satu bulan mereka kosong. Tentunya pemerintah pusat juga harus memikirkan ini, karena dampaknya menyebabkan seluruh daerah ini terganggu, kan jadi kasihan masyarakatnya,” kata Ketua Komisi I DPRD Teuku Zulkarnain, Selasa (22/2).
Ia menjelaskan, sekali stok masuk jumlahnya pun terbatas. Artinya kelangkaan ini sudah dalam skala nasional dari pabirknya. Untuk itu dirinya mengimbau pemerintah pusat untuk menanggapi hal ini secepatnya.
“Sekitar jam 10 kemarin mereka baru masuk dan juga sangat terbatas stoknya yang dari Palembang. Dan kita cek ke Indomarco, ternyata kosong juga itu untuk semua jenis minyak goreng kosong. Jadi, penyebab dari pabriknya memang tidak ada pasokan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Teuku berharap di Bengkulu sendiri memiliki pabrik minyak goreng. Hal ini untuk mengatasi imbas dari kekosongan stok secara menyeluruh. Setidaknya, kata Teuku, Bengkulu tidak harus menunggu datangnya minyak goreng dari luar.
“Jadi, pabriknya ini kan tidak ada di Kota Bengkulu, adanya itu di Lampung, Jambi dan daerah lainnya. Makanya ini, harapan kita di Kota Bengkulu ini segera ada pabrik minyak goreng dan dipermudah segala urusan serta prosedur untuk perizinannya. Jadi paling tidak kita juga bisa mengatasi kelangkaan tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Andhika Kusuma