
Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan langsung melakukan siaga I. Dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kutau dan Desa Tanjung Raman mendapat pengawalan lebih ketat. Tindakan preventif tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya antisipasi apabila terjadinya kericuhan pasca kenaikan harga BBM.
Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kabag Ops AKP Nur Zaelani Toha mengatakan, pengaman siaga satu tersebut merupakan perintah dari Kapolri langsung. Bahkan sudah dilakukan sebelum Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM.
“Dari Malam kemarin Senin (17/11/2014), kami sudah menjalankan pengamanan siaga satu. Mengantisipasi kericuhan antrian menjelang harga BBM naik. Termasuk warga yang membeli menggunakan jeriken kami larang, karena khawatir untuk ditimbun,” tegas Kabag Ops.
Pada pengamanan siaga satu tersebut, Polres Bengkulu Selatan mengerahkan sebanyak 4 hingga 6 personel di setiap SPBU agar situasi tetap aman dan kondusif. Pengamanan tidak hanya dilakukan di lingkungan SPBU saja, namun juga melakukan patroli dan juga melakukan pengaturan jika terdapat antrean yang mengganggu arus lalulintas di sekitar SPBU.
“Siaga satu dimulai dari pengawasan pendistribusian pasokan BBM dari Pertamina ke SPBU, hingga pendistribusiannya ke masyarakat. Hal itu di lakukan, selain mengantisifasi akan terjadinya kericuhan pasca kenaikan harga BBM, juga untuk mengantisipasi terjadinya spekulan atau aksi penimbunan BBM subsidi ini,” ungkap Kabag Ops.(tom)