KUPASBENGKULU.com, POLITIK – Hari ini merupakan waktu terakhir pendaftaran kandidat gubernur ke DPD Golkar Bengkulu. Di waktu-waktu terakhir, Gubernur aktif Bengkulu, Junaidi Hamsyah (akrab disapa UJH-red) dan Bupati Rejang Lebong, Suherman, ikut mendaftarkan diri ke partai lambang beringin ini.
“DPD Golkar Bengkulu telah melaksanakan tahapan pertama dari penjaringan kandidat gubernur Bengkulu, yakni pendaftaran, yang mana telah kita laksanakan dari tanggal 25 April hingga 5 Mei 2015. Ini nanti akan kita akan kita koordinasikan lagi ke DPP untuk tahapan selanjutnya,” ujar Sekretaris DPD Golkar Bengkulu, Afrizal Arifin, Selasa (05/05/2015).
Afrizal mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk pelaksanaan (Juklak) terkait penjaringan kandidat Gubernur Bengkulu tahun 2015 ini dikarenakan polemik dualisme yang terjadi di intern Partai Golkar. Namun, dirinya mengatakan 70 persen kewenangan ada di DPP, sedangkan 30 persen sisanya merupakan bagian dari masukan DPD.
“Nanti kita akan laporkan ke DPP. Juklak baru belum kita terima, menurut Juklak yang lama, nantinya akan ada survei terlebih dahulu, selanjutnya pengkajian visi dan misi, serta penetapan bakal calon,” terangnya.
UJH, dalam sambutannya mengatakan sejauh ini sudah tidak ada masalah terkait persiapan pelaksanaan Pilkada serentak. Dipastikan hanya ada dua jalur yang dibenarkan untuk mendaftarkan diri, yakni melalui jalur partai dan independen. UJH menegaskan dirinya tak akan gunakan jalur independen.
“Saya tidak akan maju melalui jalur independen. Kalau ada partai yang tidak bisa ikut mengusung calonnya pada Pilkada mendatang, ini artinya preseden terburuk sepanjang masa. Saya yakin pemerintah bisa mengakomodir itu,” ujar UJH.
Sementara Suherman mengatakan dirinya sejauh ini memiliki hubungan yang baik dengan Partai Golkar. Dirinya pun tercatat sebagai pengurus di partai tersebut. Namun, berbeda dengan UJH, Suherman menyesalkan prosedur pendaftaran melalui jalur independen yang menurutnya belum ada kejelasan sehingga masih sulit untuk memulai prosesnya.
“Untuk jalur independen saya sebenarnya sudah lebih dari siap. Hanya saja blanko untuk jalur tersebut sampai sekarang belum ada, bagaimana pengisiannya belum tahu. Berdasarkan pengalaman, untuk Pilkada di kabupaten saja butuh waktu sekitar 3 bulan, apalagi yang provinsi. Sedangkan waktu semakin dekat, ini seperti setengah hati memberikan kesempatan lewat jalur independen. Saya berharap segera ada kejelasan tentang ini,” demikian Suherman. (val)