
kupasbengkulu.com – Menjelang pemilihan Calon Legislatif (Caleg) pada 4 April mendatang, setiap caleg diimbau untuk tidak menempuh jalan pintas dengan politik uang guna mendongkrak perolehan suara. Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu, H. Rusdi Syam.
Menurutnya setiap agama tidak membenarkan praktek politik uang. Karenanya, setiap calon harus mampu menarik simpati masyarakat dengan berinteraksi secara langsung.
“Setiap agama jelas-jelas melarang segala perbuatan curang. Sogok menyogok itu tercela karena membuat celah korupsi. Bagi yang melakukannya, baik yang memberi maupun yang menerima akan terkena karma yang bentuknya berbeda-beda. Sehingga jangan dilakukan,” tutur Rusdi, Sabtu (01/02/2014).
Ditegaskannya, menikmat atau mengkonsumsi sesuatu yang haram, baik dari zat yang terkandung di dalamnya, maupun cara memperolehnya dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh maupun masyarakat secara politik dan ekonomi. Bahaya paling besar dari sisi individu dan sosial adalah kehancuran dan kemerosotan akhlak.
Selain politik uang, Rusdi juga menyinggung janji-janji politik yang biasa calon pada masa kampanye. Rusdi mengingatkan untuk tidak memberikan janji-janji politik yang tidak masuk akal atau sulit diwujudkan, sebab hal itu akan menjadi bumerang apabila nantinya tidak terlaksana.
Sementara, pemilih pun diimbau untuk menjadi pemilih yang cerdas yang tidak mudah tergiur dengan bujukan politik. Pilihlah calon yang berlatarbelakang baik dengan visi/misi yang jelas, cakap, peduli terhadap kepentingan rakyat dan amanah. (beb)