kupasbengkulu.com – Tidak disangka, bekas penggalian tambang batu bara di Desa Surau, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini menjelma menjadi sebuah danau cantik dengan gradasi air berwarna biru muda, yang terkadang menjadi berwarna hijau bila ditengah terik matahari.
Dalam sejarahnya, seperti diceritakan oleh Jarwi (65) warga Desa Surau, bekas galian itu, entah karena terus menampung air hujan, atau juga karena dalamnya bekas galian hingga menemui mata air akhirnya terbentanglah danau biru muda tersebut.
“Oleh warga sini, disebut Danau Lebong, tapi saya tidak tahu kenapa diberi nama Danau Lebong,”ungkap Jarwi.
Untuk sejenak, kita lupakan dulu tentang nama Danau Lebong, Danau Surau atau danau biru yang kerap disebut oleh warga ini, yang jelas danau ini tercipta karena aktivitas penambangan, bukan karena gejala alam. Selain itu, ukuran danau ini juga tidak begitu besar.
Namun, selain dimanjakan dengan kebiruan airnya yang mengharu, tentu perbukitan yang menjadi pemandangan latar danau ini juga cukup menarik untuk disaksikan. Setidaknya, pemandangan yang luar biasa inisudah banyak menjadi latar foto profil orang di sosial media, loh!
Biasanya, akan ada anak muda sekitar atau pendatang dari luar yang sekedar ingin berfoto atau mandi di danau ini. Tidak terdapat satu ikan pun, sehingga Danau ini seperti kolam renang raksasa. Namun, anda tidak disarankan untuk berenang disini, mengingat kedalaman dari danau ini mencapai 40 meter. Selain itu, keliling danau ini lebih dari 300 meter.
Untuk berkunjung kemari, perlu perjuangan ekstra keras dan kendaraan yang benar-benar berada dalam kondisi terbaik. Jarak dari Kota Bengkulu menuju ke Taba Penanjung, Bengkulu Tengah terhitung cukup jauh, yakni 35 kilometer. Sampai ke jalan masuk ke Desa Surau, yang berjarak sekitar 200 meter dari tugu meriam, Taba Penanjung, barulah perjuangan yang sebenarnya dimulai!
Sebenarnya tidak begitu jauh, mungkin hanya sekitar tujuh kilometer saja jarak dari pinggir jalan raya hingga ke lokasi danau. Tapi, akses jalannya itu, loh! Terjal, berbatu, dan mendaki. Anda bisa saja menikmati pemandangan hutan dan pegunungan disepanjang jalan, untuk sekedar melepas letih ketika melalui perjalanan ini.
Satu lagi, ditengah perjalanan, anda akan melewati Desa Surau, desa yang disebut-sebut sebagai desa Tertua di Bengkulu Tengah.
Keramahan penduduk lokal, yang terdiri dari masyarakat Rejang dan Jawa juga bisa membuat perjalanan anda lebih berkesan. Tentu saja, sempatkan beli minuman atau makanan ringan sebelum melanjutkan perjalanan karena, akses jalan dari pemukiman Desa Surau menuju ke Danau, itulah medan yang paling berat. Mungkin, medan dengan jalan “paduan” dari tanah dan batu sebesar tempurung lutut hingga sebesar kepala bayi ini hanya menjadi medan favorit bagi offroader.
Setelah ‘menikmati’ perjalanan panjang lagi melelahkan tadi, rasa letih anda akan terbayar lunas setelah melihat hamparan air kebiruan dari danau ini. Ingat, tidak ada ikan di danau ini, jadi jangan harap anda bisa memancing!
“Kalau ikan tidak ada, kami disekitar sini terus karena mencari bara (batu bara-red), tapi tidak pernah sekalipun melihat ikan,”kata Jarwi.
penulis : Adhyra Irianto