
Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Jembatan belly lantai kayu yang menghubungkan Desa Pino Baru dengan Desa Sukarami, Kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan itu rusak parah.
Saat ini alas jembatan yang terbuat dari kayu itu sudah lapuk dan berlubang. Padahal jembatan itu setiap hari di lewati warga untuk menuju Desa Suka Rami dan menuju ke tempat wisata Batu Balai.
Bukan hanya itu, jembatan tersebut juga salah satunya akses bagi petani untuk mengangkut hasil pertanian seperti sawit, kakao, karet dan kopi.
Kades Pino Baru Wildianto, dikonfirmasi kupasbengkulu.com terkait rusaknya jembatan tersebut Kamis (13/11/2014). Menuturkan rusaknya jembatan tersebut sudah setahun ini, padahal alas jembatan yang terbuat dari kayu papan itu cukup tebal. Namun kades mengakui rusaknya papan jembatan tersebut karena di makan usia.
“Wajar rusak, pekerjaan rehab dan penggantian papan jembatan tersebut pada tahun 2012 yang lalu. Jadi sangat wajar sudah 3 tahun lamanya, dan wajar juga kalau jembatan itu pada tahun 2015 nanti di rehab kembali agar akses warga menuju desa Suka Rami dan petani mengangkut hasil pertaniannya kembali lancar,” ujar Kades.
Ditambahkan Kades Pino Baru Wilianto, mewakili aspirasi warganya yang ada di Dusun Pagar Gading. Selain jembatan Kungkilan itu, juga brharap kepada pemerintah khususnya dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkulu Selatan agar dapat memperbaiki Gorong – gorong jalan menuju dusun Pagar Gading desa Pino Baru.
“Saat ini gorong-gorong jalan menuju dusun Pagar Gading itu juga sudah rusak. Sekarang ini agar bisa lewat ke Dusun Pagar Gading, pada gorong-gorong yang rusak tersebut oleh warga di pasang jembatan kayu. Saya khawatir kalau tidak segera di perbaiki akan menelan korban. Sudah tiga kali mobil dan motor yang lewat pada jembatan kayu itu tergelincir dan masuk sungai. Memang sungainya tidak terlalu besar, hanya ukuran siring induk. Namun saat musim hujan jembatan yang dibangun warga yang terbuat dari kayu tersebut pasti hanyut terbawa air,” ungkap Wildianto. (tom)