Catatan Pinggir Benny Hakim Benardie
Cinta pada negeri sendiri itu kewajiban. Karena disinilah kita dilahirkan, Mak, Bapak hingga Nenek Moyang kita yang terpancar darahnya. Di pribadi atau kelompok lain, ada sanak saudara kita yang tak sepaham dengan tekad nasionalisme. Mereka menganut internasionalisme. Kerasaan dan kesetaraan senasib sepenanggungan.
Catatan itu mungkin hanya intermezo, klise saja. Yang jelas, penulis ingin mengatakan, Negeri Benkoelen memang populer dan menjadi perhitungan giografi, sosial politiknya kala itu, oleh pihak Pemerintah Kerajaan Belanda. Salah satu indikasinya mencuatkan nama Negeri Benkolen untuk nama kapal uap, api. Sebuah kapal kargo ss bernama BENKOELEN.
Sebuah kapal laut  kenangan yang sedikit orang saja tahu. Nama Bengkulu, Bencoolen, Benkoelen kini Provinsi Bengkulu  pernah dicuatkan dan  menjadi catatan sejarah di dunia kemaritiman. Meskipun Thalu atau Talo yang kini Kabupaten Seluma,  sebelumnya  pernah menjadi pusat industri kapal nusantara di abad ke-15 Masehi.
Dari beberapa kutipan catatan sejarah terungkap, kapal uang kargo steamship (ss atau uap) Benkolen itu  berbendera      Batavia / Netherlands East Indies, milik N.V. Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM), Batavia, Hindia Belanda.  Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM) merupakan perusahaan pelayaran besar Belanda. Perusahaan yang didirikan  Tahun 1888-1967, guna  mempertahankan layanannya ke Australia, Selandia Baru dan Afrika. KPM didirikan Belanda Steamship Company (SMN) dan Rotterdam Lloyd (RL) pada tanggal 1 Januari 1888.
Pada 1 Januari 1891, perusahaan ini  memulai layanan dengan 29 kapal, 13 bangunan baru Belanda dan 16 kapal dari NISM. Kapal laut uap Benkoelen  itu dibuat bulan November 1921. Ini merupakan jenis kapal umum, kargo standar tiga selinder.  Dari catatan disebutkan, kapal uap itu dibuat oleh H. Bernard Jzn, di galangan Kapal ‘Het Jacht’, Nieuwendam, Belanda dengan  267 LxBxH 69,84 x 11,65 x 4,09 meter.  Tenaga 650 hp, kecepatan 9.5 knot, panggil tanda PKO.
Kapal  Kapal Steamship Benkoelen 1921 dengan  Gross Tonnage: 1003.00 Tonase kotor. Net Tonnage: 538,00 Net tonase. Deadweight: 1.140,00 Ton bobot mati (1016 Kg). Bale: Kaki Kubik 33000. Panjang 1: 229,30 Kaki. Beam: 38.20 Feet  dengan kedalaman: 12.80 Feet.
Naas di Tahun 1942, Kapal ss Benkoelen itu  tengelam di Laut Jawa, dekat Bawean. Satu torpedo dari kapal selam Jepang berhasil meledakkan dan mengkaramkan Kapa SS Benkoelen yang kala itu sedang memuat garam dari Semenep, Pulau Madura yang rencananya menuju daerah Cirebon, Jawa Barat.  Akibatnya tiga awak kapal hilang ditelan laut Jawa.  Hingga kini 2018, rongsokan kapal uap Benkoelen  dan tiga awak itu tak ditemukan.
*Wartawan tinggal di Bengkulu Kota