Senin, April 29, 2024

Kenaikan BBM, Pertamina Belum Berlakukan Pembatasan Pembelian BBM

Sigit Wicaksono
Sigit Wicaksono

bengkulu, kupasbengkulu.com – Hingga saat ini belum ada kepastian terkait rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sebelumnya digadang-gadang akan dimulai per 1 November 2014. Namun, seperti dikutip dari kompas.com, Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan kenaikan harga BBM bersubsidi tidak jadi dilakukan pada 1 November 2014, namun dirinya memastikan harga tersebut akan naik sebelum Januari 2015.

Menanggapi hal itu, Sales Executive Depo Pertamina Pulau Baai Bengkulu, Sigit Wicaksono, mengungkapkan sejauh ini belum ada instruksi pembatasan pembelian kepada masyarakat. Padahal jika dilihat dari pengalaman sebelumnya, isu kenaikan BBM akan berdampak pada upaya penimbunan BBM.

“Sejauh ini pihak Pertamina belum melakukan pembatasan pembelian BBM. Ini mungkin dampak psikologis yang timbul dari isu tersebut. Strateginya mungkin kita akan menaikkan harga secara tiba-tiba, daripada infonya terlalu panjang malah berdampak tidak baik,” kata Sigit, Jumat (31/10/2014).

Dijabarkannya, kuota harian premium di Provinsi Bengkulu sebesar 630 Kilo Liter (KL) per hari dan solar 260 KL per hari. Sampai Year to Date (YDT) 15 Oktober 2014, premium yang disalurkan lebih besar dari kuota rata-rata, yakni 646 KL per hari untuk premium dan 265 KL per hari.

Terjadi kelebihan penjualan sebesar 2,5 persen premium dan 2 persen solar. Dari perhitungan 25 Oktober 2014 hingga 31 Desember 2014 masih tersisa 77 hari, dengan sisa kuota premium yang ada 43.994 KL premium dan solar 18.486 KL.

Jika tetap menggunakan angka rata-rata konsumsi, maka premium akan habis pada tanggal 22 Desember 2014 sedangkan solar 24 Desember 2014, kecuali ada instruksi pengendalian karena pihak Pertamina tidak mungkin membiarkan SPBU kosong.

“Langkah secara operasional, kita tetap melakukan build up stock (terus memenuhi stok), dengan catatan kalau terus memenuhi tangki berarti mengabaikan kuota karena instruksi dari pemerintah hingga sampai hari H kenaikan harga BBM, stok harus tetap ada untuk mengantisipasi rush buying. Dan juga diantisipasi jangan sampai SPBU waktu H+1 kenaikan BBM, stok BBM yang tersisa terlalu besar, harus tetap sesuai rata-rata penjualan dari April sampai September. Sehingga yang akan dilakukan pengurangan seperlunya saja, secara natural tidak ada persentase. Kita sudah kendalikan saja, kuota tetap ‘jebol’, apalagi kalau kita lepas,” pungkas Sigit. (val)

Related

Geger, Selang Sehari Bayi Terlantar Kembali Ditemukan di Seluma

Geger, Selang Sehari Bayi Terlantar Kembali Ditemukan di Seluma ...

DPRD Terima Audiensi KPU Bengkulu Utara, Ini Pesan Dewan

DPRD Terima Audiensi KPU Bengkulu Utara, Ini Pesan Dewan ...

Gubernur Rohidin Tinjau Titik Pembangunan Awning di Pantai Panjang

Gubernur Rohidin Tinjau Titik Pembangunan Awning di Pantai Panjang ...

TPHD Diminta Maksimalkan Pelayanan CJH Bengkulu Selama Ibadah Haji

TPHD Diminta Maksimalkan Pelayanan CJH Bengkulu Selama Ibadah Haji ...

PKB Seluma Buka Pendaftaran Cakada 2024, Teddy dan Erwin Sudah Jalin Komunikasi

PKB Seluma Buka Pendaftaran Cakada 2024, Teddy dan Erwin...