
Bengkulu, kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah dan istri Honiarty Junaidi secara mengejutkan meninggalkan acara Pemilihan Putri Citra Indonesia (PPCI) di Raffles City beberapa waktu lalu, usai mendengarkan sambutan ketua panitia pelaksana yang menyebutkan tak ada kontribusi dari gubernur terkait acara berevent nasional tersebut.
Pergunjingan semakin meruncing di kalangan masyarakat yang menyebutkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, tak dewasa, merajuk dan masih banyak lagi. Berikut jawaban Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah terkait masalah tersebut:
“Birokrasi itu kan penuh aturan dan sistem jadi masyarakat atau siapa pun yg ingin mengajukan bantuan silahkan ikutin sistem yang ada, karena saya hanya gubernur yang menjalankan amanah sebagai pembuat kebijakan yang membuat keputusan sesuai aturan yang berlaku, jadi gk bisa. Kan kita sembarang memberi bantuan dana sementara tidak teranggarkan di APBD, bisa2 jika ada anggaran dana Yg di keluarkan tidak sesuai dengan yang ada pada apbd itu akan menjadi temuan, karena birokrasi erat hubungan nya dengan sistem administrasi . Seharusnya panitia setahun sebelumnya mengajukan. Ini sudah memajukan permohonan karena acara itu sudah direncanakan oleh panitia dari tahun lalu tapi pemprov tidak tahu, khususnya saya belum pernah menerima informasi tentang acara tsb kecuali H – 10 ketika mereka bertamu,” ujar Gubernur Junaidi Hamsyah yang ia sampaikan pada kupasbengkulu.com melalui pesan BlcakBerry, Kamis (13/11/2014).
Kenapa bapak langsung pulang tidak menglarifikasi persoalan sesungguhnya saat acara tersebut melalui kata sambutan pula?
Jadwal gubernur tu padat, dalam waktu yang bersamaan saya dihadapi dengan jadwal rapat dengan diknas persiapan untuk penilaian bunda paud, yang sekarang masuk 6 besar untuk berusaha menjadi terbaik 1 nasional dan waktunya sangat mepet,saya masih sempatkan untuk datang ke cara tsbt walaupun dalam keadaan hujan deras demi menghormati undangan sementara, Setibanya di sana penghinaan yang saya dapatkan, jadi saya berfikir harus memprioritaskan yang harus diprioritaskan.
Apakah Bapak Memaafkan tindakan tersebut?
Allah saja Pemaaf apalagi saya manusia biasa, dan dari awal saya sudah maafkan kok. Lagian kan Islam mengajarkan kita menghindari perdebatan, perselisihan yang banyak mudaratnya.
Redaksi