Kamis, Juli 10, 2025

Pemdes Sukau Mergo Gelar Pra Pelaksanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2025

kupas Bengkulu – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukau Mergo, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong melaksanakan kegiatan pra pelaksanaan pembangunan desa Tahun Anggaran 2025 pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan...
BerandaHUKUM DAN PERISTIWAKondisi Keuangan, Majikan Bejat, Hantarkan Chika ke Dunia Malam

Kondisi Keuangan, Majikan Bejat, Hantarkan Chika ke Dunia Malam

Chika

Saat ini mencari pekerjaan yang menjanjikan sangatlah sulit, ini dikarenakan para pencari kerja harus melengkapi syarat ijasah jenjang pendidikan hingga strata 1 (S1). Jika tidak melengkapi persyaratan ini maka, bersiaplah untuk bekerja keras demi mencari sesuap nasi.

Kondisi ini juga dirasakan Chika (nama samaran. red) (27) warga asal Cipinang Lontar, Jakarta Timur. Chika gadis belia manis dan menjadi primadona laki-laki di daerah tempat tinggalnya ini, tak seberuntung gadis-gadis lainnya. Dan harus berjuang keras demi hidup, karena berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Chika yang hanya berbekal ijasah Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini berusaha membantu kesulitan ekonomi keluarga dengan bekerja. Maklumlah, ayahnya yang bekerja sebagai tukang kuli kayu, sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai tukang cuci harian di rumah para tetangga.

Kesulitan ekonomi keluarga ini, memaksa gadis yang memiliki adik balita bernama Selly ini untuk mencari pekerjaan di luar kota. Chika memutuskan untuk pergi ke luar kota, dan berharap ada pekerjaan yang layak untuk membantu kesulitan keluarganya ini.

Berikut investigasi kami yang sedang berada di salah satu hotel di Kota Bengkulu, saat menanyai perjalanan Chika yang berawal menjadi pelayan rumah tangga hingga menjadi pelayan pria berhidung belang. Investigasi ini berdasarkan fakta dari narasumber serta tidak menimbulkan gambaran opini.

“Semua karena kondisi keluarga bang,” singkat Chika mengawali percakapan.

Saat berumur 18 tahun Chika mengatakan dirinya telah meninggalkan tempat tinggalnya dengan cara diam-diam terhadap keluarganya, karena pada saat itu dirinya tidak diperbolehkan untuk keluar kota oleh kedua orang tuanya.

“Memang orang tua saya melarang keluar kota, karena mereka tahu saya mencari kerja di sana,” tutur Chika.

Kisah hidup getir Chika diawali di Kota Tanjung Karang, Lampung. Ketika itu ia memiliki teman bernama Risha (25). Saat di Lampung, Chika bekerja sebagai pelayan rumah tangga atau pembantu rumah tangga di salah satu perumahan elit di kota tersebut.

Beruntung, Chika kemudian mendapatkan pekerjaan setelah membaca lowongan pekerjaan yang ada di salah satu koran harian di kota tersebut.

“Pertama saya tinggal di rumah Risha, saat itu saya bekerja sebagai pembantu. Saat disana lah kejadian yang tak diduga terjadi bang. Karena keperawanan saya telah direnggut oleh suami majikan saya,” ujar Chika sedih.

Kejadian memalukan ini berulang kali dialami oleh Chika, namun ia tak dapat menghentikan nafsu bejat majikan suaminya dikarenakan pada saat itu ia harus berjuang demi keluarganya sendiri.

“Dia (suami majikan.red) terus menerus melakukan hal gitu-gituan, sampe saya hamil muda,” ungkap Chika lagi.

Singkat cerita, peristiwa ini diketahui majikannya dan tetangga majikannya, betapa malunya majikannya itu. Akibat perilaku bejat suami majikannya itu terpaksa Chika berhenti dari pekerjaan, dengan cara melarikan diri.

Dalam keadaan ini, Chika merasa sangat frustasi dan terasa berada di daerah asing, akan tetapi kerabatnya Risha masih memberikan dukungan kepada dirinya agar tetap bertahan.

Setelah beberapa tahun kemudian, akhirnya Chika dikarunia anak laki-laki, belum lagi diketahui informasi keluarganya saat ini Chika malah mendapatkan satu tanggung jawab yang sangat besar.

Risha yang melihat kondisi sahabatnya terpuruk, memutuskan untuk mengajak Chika bersama anak yang masih terbilang balita itu untuk menuju Kota Bengkulu. DI Kota Bengkulu ini lah Chika dan Risha terjun ke kehidupan dunia malam.

Mereka berdua mengarungi samudera kehidupan penuh dengan intrik, keduanya memutuskan untuk menjadi wanita panggilan hingga saat ini.

“Kami berdua memilih Kota ini karena jarang diketahui di kampung halaman kita, karena Bengkulu sendiri masih terbilang awam,” ucap Chika, sambil memainkan rambutnya.

Sekian tahun menjalani profesi wanita panggilan, keduanya gelap mata melihat kemudahan mencari uang tanpa ada rasa takut dan malu. Tahun ke tahun pun berlalu, laki laki kecil Chika pun kini tumbuh menjadi anak-anak normal lainnya, tanpa mengetahui prilaku ibunya selama ini.

“Ya, begitu deh Bang. Anak saya tidak tahu soal ini, ia hanya menerima uang saja tanpa tahu dari mana asalnya, tapi ia begini lah nasib,” ujar Chika pasrah.

Untuk berkencan dengan Chika sangat mudah, dalam pengakuan Chika pelanggan hanya meminta pin blackberry Messenger (BBM) atau WA (Whats App) yang telah tersedia di salah satu hotel mewah itu. Namun tak semua orang mendapatkan akses ini, karena perihal demi menjaga privasi Chika.

“Di sini sudah ada emaknya Bang. Untuk tertentu aja, biasanya pelanggannya ya yang banyak duit. Untuk tarif bisa dibicarakan sama emak, sesuai short time atau long time. Kalau long time saya per harinya bisa mendapatkan uang sebanyak jutaan rupiah,” tambahnya.

Chika sendiri saat ini merasa kehidupannya sangat berbeda dibandingkan dulu saat ia tinggal di kampung halamannya, dirinya pun merindukan kedua orang tua dan adik perempuannya yang ia tinggalkan selama 8 tahun lebih. Namun perjalanan hidupnya itu berdasarkan keinginan dirinya, agar dapat membahagiakan kedua orang tuanya sendiri.

“Sebenarnya saya kangen sama orang tua, jujur saat ini saya gak tahu gimana kabar orang tua saya di sana. Tapi walaupun begini, saya ingin pulang kampung, dan membuktikan kepada kedua orang tua saya,” ujar Chika mengakhiri obrolan.(**)

Penulis: Ronald Utama, Kota Bengkulu