kupasbengkulu.com – Grup musik gambus biasanya akan dihuni oleh beberapa pemain alat musik tabuh, semacam rebana, ketipung, rebab dan lain-lain. Tapi tidak dengan Syifaaussudur, Grup gambus asal desa Taba Lagan, Talang Empat, Bengkulu Tengah ini juga dihuni oleh dua orang pemain gitar, seorang pemain bass, pemain keyboard, baru ditambahkan dengan beberapa pemain perkusi. Pendiri yang juga ketua grup musik ini, Slamet (50) kepada kupasbengkulu.com menyatakan bahwa mereka memang bereksperimen dengan menggabungkan alat musik modern dengan alat tetabuhan khas arab.
“Karena sebenarnya, musik itu sangat dinamis dan relatif, sehingga bisa digabungkan asalkan tetap memperhatikan harmoni suara,” tegas Slamet.
Untuk saat ini, mengingat grup ini belum genap berumur dua bulan, tentu panggilan untuk tampil, tidak begitu banyak. Namun, semakin hari, lanjut Slamet, grup musiknya semakin digemari. Alasannya, grup musik ini dapat didengar oleh seluruh kalangan usia, mulai dari yang muda maupun yang tua.
“Selain itu, karena kita juga menambah warna musik menjadi lebih modern, selanjutnya cakupan pendengar kitapun menjadi lebih luas,” lanjut Slamet.
Timnya sekarang sedang fokus pada peningkatan skill dan tekhnik bermain alat dari masing-masing anggotanya. Ditambah lagi, sambil terus mempelajari banyak lagu. Slamet menambahkan, anggota Syifaaussudur, rata-rata adalah alumni pesantren, sehingga sudah punya bekal untuk bermain gambus dan bershalawat.
“Oleh karena itu, kita tinggal mempertajam saja kemampuan bermusik, dengan memperbanyak latihan, tentunya,” pungkas slamet.(vai)