
kupasbengkulu.com – Sejak dua tahun terakhir nama Nokawita (Noka) mulai tak asing di telinga masyarakat sebagai penyanyi muda bersuara emas, yang berhasil menelurkan dua buah album berbahasa Pekal (Suku di Kabupaten Bengkulu Utara) bertajuk “Kona yu Pekal Malenggang” volume 1 dan 2, yang merupakan buah karyanya sendiri.
“Dalam album yang pertama berjumlah 10 lagu, semuanya berbahasa Pekal. Di album yang kedua juga berjumlah sepuluh lagu, 8 berbahasa Pekal, 1 berbahasa Bengkulu, dan 1 berbahasa Indonesia,” ujar Noka.
Sehari-hari Noka mengajar sebagai guru Bahasa Inggris di SMPN 2 dan SMKN 1, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Kesibukannya yang padat tak menghentikan langkah wanita single parent ini untuk terus berkarya.
Wanita kelahiran Bengkulu, 16 November 1979 ini memulai debutnya sebagai seorang penyanyi ketika melihat peluang banyaknya artis-artis luar daerah yang mengisi acara di desanya. Darah seni memang sudah mengalir di tubuhnya, ayah Noka adalah seorang pemain biola, sedangkan ibunya pandai bersenandung. Noka sendiri sudah hobi menyanyi sedari kecil.
“Meskipun sekarang saya sudah sibuk ‘manggung’ ke berbagai acara, namun itu semua saya kerjakan di luar waktu mengajar saya. Saya tidak ingin meninggalkan jati diri saya yang sebenarnya. Saya adalah seorang guru, selamanya saya ingin mengabdi,” ucapnya.
“Alhamdulillah, guru serta siswa tempat saya mengajar mendukung penuh langkah saya untuk terjun di dunia tarik suara. Karena sebagai seorang PNS saya tetap melaksanakan kewajiban sebagai pengajar, di luar aktivitas baru saya,” lanjutnya.
Tidak hanya sekedar bernyanyi, di setiap albumnya Noka selalu ingin menyertakan budaya khas Bengkulu. Seperti dalam video klip terdahulunya, Noka kerap mengenakan pakaian adat juga alat musik Bengkulu.
“Di album saya ini saya ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Bengkulu punya kain Besurek yang indah, penuh sejuta pesona, serta serunai yang merdu. Alat musik dari bahan sederhana, namun mampu mengalirkan melodi-melodi indah,” bangganya.
Sejauh ini penjualan album pertama Nokawita telah menembus 5.000 keping dalam dua tahun terakhir, dan 1.500 keping untuk album kedua yang baru beredar dua bulan di pasaran.
“Saya juga bersyukur pemerintah ikut mendukung ini semua. Bahkan album saya ini juga dipasarkan di Dinas Pariwisata,” kata Noka.
Album Nokawita dipasarkan di beberapa kota, seperti Bengkulu, Bali, dan Sulawesi.(val)