Senin, Juni 30, 2025

Gubernur Helmi Apresiasi Kinerja Tim Pendamping Haji Bengkulu 2025

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHBENGKULUNyalon Gubernur, Ridwan Mukti Mengaku Spesialis "Daerah Sakit"

Nyalon Gubernur, Ridwan Mukti Mengaku Spesialis “Daerah Sakit”

Ridwan Mukti saat kunjungannya ke Kabupaten Lebong, Kamis (26/06/2014).
Ridwan Mukti saat kunjungannya ke Kabupaten Lebong, Kamis (26/06/2014).

Bengkulu, kupasbengkulu.com – Ridwan Mukti, Bupati Musi Rawas dua periode, yang kini memastikan diri maju dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2015, buka-bukaan terkait rencana pencalonan dirinya tersebut.

Pria 51 tahun ini mengungkapkan tidak bisa dipungkiri hal pertama yang menjadi alasannya dikarenakan momentum yang bersamaan antara masa akhir jabatannya sebagai Bupati Musi Rawas dengan waktu dimulainya Pilgub Bengkulu, yakni di bulan Oktober 2015.

“Saya awalnya berfikir karena sudah lama bekerja, 10 tahun di perusahaan, 10 tahun anggota DPR/ MPR RI, 10 tahun Bupati Musi Rawas, rasanya mau pensiun saja. Tapi ternyata disayangkan oleh rekan-rekan saya karena saya masih muda, baru 51 tahun,” kata Ridwan sembari tertawa.

Kemudian, hal kedua yang menjadi alasan Ridwan, menurutnya memimpin Bengkulu merupakan sebuah tantangan. Hampir sama kejadiannya ketika dirinya ingin mencalonkan diri sebagai Bupati Musi Rawas, bahkan menurutnya situasi tersebut lebih berat lagi. Ketika itu angka kemiskinan di Musi Rawas mencapai 47 persen dan terdapat 119 desa tertinggal dan terisolasi di sana. Angka usia putus sekolah pun luar biasa tingga dikarenakan masyarakat terbuai untuk menanam sawit dan karet saja. Pelayanan kesehatan rendah, uang tidak ada, dan anggaran pun minim.

“Jujur ini tantangan bagi saya. Ketika misalnya saya nanti terpilih sebagai gubernur, mungkin bisa dibilang saya ini spesialis ‘daerah sakit’,” canda pria yang juga merupakan Dewan Pembina MMD Initiative Bengkulu ini.

Lebih jauh diungkapkannya, yang menjadi persoalan di Bengkulu adalah bagaimana membuka ruang fiskal sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah, yang nantinya mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan Provinsi Bengkulu yang demikian banyaknya.

“Jadi, kalau ditanya visi misi saya untuk Bengkulu, yang penting seluruh penyakit Bengkulu sudah saya inventalisir, dan saya meyakini mampu untuk mengobatinya,” yakin Ridwan. (val)