Senin, Juni 5, 2023

Ombudsman RI: Pemerintah Harus Kaji Ulang Regulasi MyPertamina

Baca selanjutnya

Kupas News, Kota Bengkulu – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bengkulu, Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menemukan fenomena dimana hampir diseluruh SPBU yang ada di Provinsi Bengkulu terjadi antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Saya melihat sendiri antrean panjang itu terjadi dimana-mana di seluruh SPBU di Bengkulu. Logikanya jika sebelum terjadi kenaikan BBM wajar saja terjadi antrean panjang. Tetapi disini setelah kenaikan harga BBM masih terjadi antrean panjang di hampir semua SPBU,’ kata anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, dalam konferensi persnya, Jumat (30/9) di kantor Ombudsman Perwakilan Bengkulu.

Berdasarkan keterangan Kepala perwakilan Ombudsman Bengkulu Herdi Puryanto yang menyebut penyebab antrean panjang tersebut disebabkan karena kendaraan roda dua atau empat saat ini lebih memilih mengisi BBM di SPBU ketimbang di eceran. Hal ini lantaran harga eceran dirasa konsumen sangat tinggi dengan harga SPBU yakni kisaran lebih Rp.2.000 sampai Rp.3.000 per liternya.

“Untuk roda empat setiap pengisian memakan waktu 5 sampai 10 menit karena setiap selesai pengisian petugas harus mencatat nomor kendaraan untuk menghindari terjadinya dua kali pengisian dan meminta pengendara untuk mendaftar MyPertamina,” kata Yeka Hendra Fatika saat mengemukakan pernyataan Kaper Ombudsman Bengkulu.

Menyikapi hal tersebut, Yeka minta agar pemerintah meninjau kembali keberadaan kartu MyPertamina ini. Karena menurutnya terobosan ini justru dinilai kurang efektif sehingga mengakibatkan terjadinya antrean panjang.

“Memang kartu My Pertamina ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan BBM subsidi namun keberadaannya sangat menyulitkan dan merugikan masyarakat,” kata dia.

Ia berpendapat mengapa kartu MyPertamina tidak efektif karena setiap pembelian dibatasi. Sehingga aturan ini akan memberatkan bagi konsumen yang akan melakukan perjalanan keluar kota.

“Sekarang kita ambil contoh jika dalam satu hari hanya boleh mengisi 60 liter hanya mampu untuk beroperasi selama 12 jam saja sedangkan untuk daerah kota besar angkutan kota beroperasi hampir 24 jam,” jelasnya.

“Dampaknya, kendaraan pribadi yang hendak bepergian keluar kota antar provinsi harus menginap dulu di SPBU untuk dapat mengisi BBM berikutnya karena kuota pengisian pada hari ini sudah habis,” sambung Yeka.

Untuk itu Ombudsman meminta pemerintah pusat untuk mengkaji ulang regulasi dari kartu MyPertamina tersebut.  Yakni angkutan umum agar dapat kuota lebih besar, kemudian kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan jauh seperti antar provinsi agar bisa mengisi dua kali dalam satu hari dengan batas jarak tempuh dan itu dapat ditunjukan dari pengisian pertama dengan kedua berdasarkan barcode MyPertamina.

“Intinya pemerintah mengeluarkan kebijakan tentunya agar jangan terjadi penyalahgunaan subsidi BBM namun yang perlu dipertimbangkan juga jangan kebijakan tersebut merugikan masyarakat kecil,” katanya.

Reporter: Irfan Arief

Editor: Riki Susanto

JM Rent Car Pilihan Tepat Hemat Budget, Aman dan Nyaman

Kupas News, Bengkulu – Jasa sewa mobil atau biasa disebut rental mobil bisa menjadi rekomendasi awal saat kita akan melakukan perjalanan. Rental mobil juga...

Dikukuhkan Gubernur Rohidin, APRMB Siap Bangun Kemitraan dengan Pemerintah

Kupas News, Bengkulu - Keberadaan rental mobil di suatu daerah termasuk di Provinsi Bengkulu menjadi sangat strategis dalam memberikan informasi-informasi penting kepada para tamu...

Bank Bengkulu Alokasikan Dana KUR Tahun 2023 Sebesar Rp100 Miliar

Kupas News, Bengkulu – Dukung perekonomian dan program pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu, Bank Bengkulu mengalokasikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2023 sebesar...

Refleksi Setengah Abad Hipmi

Oleh: Dani Satria* Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) telah menginjak usia yang ke-50 tahun. Usia kepala lima ini menandakan sebuah kematangan dan kekokohan dalam sebuah organisasi...

Wabup Rokan Hilir Tertangkap Basah Dikamar Hotel dengan Istri Dokter

Kupas News, Pekanbaru – Wakil Bupati Rokan Hilir, Riau, Haji Sulaiman tertangkap basah dengan seorang perempuan di salah satu hotel mewah di Kota Pekanbaru,...

Terbaru