kupasbengkulu.com – Lagi-lagi, permasalahan Penghasilan Asli Daerah (PAD) mencuat di Bengkulu Tengah. Capaian PAD kabupaten ini pada triwulan pertama tahun anggaran ini masih belum mencapai target.
Capaian PAD Bengkulu Tengah tercatat baru mencapai 23 persen, di perjalanan triwulan kedua ini. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Bengkulu Tengah, H Budiman Efdy W. kepada kupasbengkulu.com. Budiman juga membenarkan bahwa pencapaian PAD Bengkulu Tengah tahun ini baru mencapai 23 persen, atau Rp 2,07 M dari total target PAD Rp 9 Miliar.
Penyebab kurangnya pencapaian ini, lanjut Budiman, ditenggarai beberapa SKPD yang belum menyetorkan PAD pada kas daerah. Namun, Budiman masih menyatakan pihaknya masih menerima hasil ini, dengan catatan pihaknya berharap ada perubahan signifikan pada triwulan yang kedua.
Target yang harus dicapai pada triwulan pertama sekitar Rp 3 Miliar, atau setidak-tidaknya Rp 2,3 M. Berarti, dengan catatan serapan PAD pada triwulan pertama masih Rp 2,07 M, seharusnya pada triwulan kedua, jumlah serapan harus lebih besar daripada target.
“Kita berharap serapan lebih baik pada triwulan selanjutnya,”ungkap Budiman.
Ada beberapa faktor lagi yang membuat kurangnya serapan PAD untuk Bengkulu Tengah triwulan pertama ini. Salah satunya, beberapa dari PAD baru bisa disetor pada akhir tahun. serapan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), retribusi kebersihan, iklan, reklame, restoran, pariwisata hingga kendaraan adalah beberapa dari pajak setahun sekali.
Budiman tetap optimistis pencapaian PAD bisa melebihi 98 persen. “Yang kita perlukan adalah kesadaran dari warga, juga kesigapan para SKPD untuk bekerja, sehingga pembangunan daerah bisa dipercepat,”pungkasnya. (vai)