Rabu, September 20, 2023

Paradoks dan Neraca Akhir Zaman

Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

Baca selanjutnya

Ustad Fathuddin Jafar (Foto : Istimewa)
Ustad Fathuddin Jafar (Foto : Istimewa)

SAHABATKU Fiddin, kita benar-benar hidup di akhir zaman. Ada dua hal yang menonjol di akhir zaman ini. Pertama, semua hal sudah jadi paradoks. Kedua, neraca sudah terbalik.

Paradoks dapat kita lihat dalam banyak hal. Antara keyakinan/iman/niat dan amal perbuatan. Antara keinginan dan upaya. Antara doa dan ikhtiyar. Ingin masuk syurga, tapi keyakinan atau amal perbuatannya (keyakinan/amal) penghuni neraka.

Mengaku Tuhannya Allah, tapi menyekutukan-Nya dengan berbagai tuhan tandingan lainnya. Mengaku mencintai Allah dan Rasulullah, tapi durhaka atau tidak taat pada-Nya dan Rasul-Nya.

Mengaku Kitab Petunjuknya Al-Qur’an, tapi tidak dibaca, tidak dipahami dan tidak diamalkan.Mengaku beragama Islam, tapi jalan hidup yang tempuh jalan Yahudi atau agama lainnya, dan tak jarang pula ikut menyerang dan memarjinalkan Islam dan umatnya. Mengaku jadi Da’i (juru dakwah), tapi mengajak manusia ke neraka.

Mengaku muslim, tapi tidak shalat fardhu dan tidak juga mengamalkan kewajiban-kewajiban Islam lainnya. Mengaku mukmin, tapi ucapan dan perbuatannya menyakiti saudara Mukmin lainnya, dan bahkan membunuhnya tanpa jalan yang hak.

Demikian juga di akhir zaman ini neraca sudah terbalik. Yang hak bisa jadi batil. Yang batil bisa jadi hak. Yang halal sudah jadi haram. Yang haram sudah jadi halal. Yang baik bisa jadi buruk. Yang buruk sudah jadi kebaikan. Suami jadi istri. Istri jadi suami. Anak sudah jadi bos orang tua. Orang tua sudah jadi pembantu anak.

Di akhir zaman ini, kemuliaan tidak lagi didasari iman, ilmu dan taqwa, namun diukur dengan harta, pangkat, ketampanan maupun kecantikan dan jumlah pengikut. Yang kaya sudah jadi pelit. Yang miskin menjadi sombong. Yang berilmu sudah jadi tinggi diri. Yang bodoh merasa banyak ilmu.

Kaum cerdik pandai sudah jadi tukang tipu. Pemimpin atau penguasa sudah jadi raja dan tak jarang mengaku sebagai Tuhan, kendati tidak diucapkan sebagaimana Fir’aun dahulu, yang setiap saat harus ditaati, kendati bertentangan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Allahul musta’an.

Yaa Rabb, janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau anugerahkan pada kami petunjuk-Mu dan anugerahkan pula pada kami dari sisi-Mua Rahmah (Kasih Sayang-Mu) serta berikanlah kepada kami kecerdasan dalam menjalankan kehidupan yang sementara ini.(**)

Sumber : Islampos.com

Pemuda Pancasila Mukomuko Datangi Kesbangpol Daftarkan Pengurus Baru

Adhika Kusuma Saputra, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Mukomuko, Foto: DokKupas News - Usai menggelar musyawarah cabang beberapa waktu lalu, Majelis Pimpinan Cabang Pemuda...

Kominfo Sukseskan Program Pemkot Salurkan Sapi untuk Masyarakat

Kupas News, Kota Bengkulu – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyalurkan satu ekor sapi kurban kepada masyarakat yang dalam...

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas dalam mempersiapkan pemimpin Polri di Era Society 5.0, Sespimma Sespim Lemdiklat Polri akan menggelar seminar...

Rombongan Gubernur Rohidin Laksanakan Sholat Idhul Adha di Alun-alun Kota Tais

Kupas News, Seluma - Gubernur Rohidin Mersyah beserta istri melaksanakan sholat Iduladha 1444 H di Alun-alun Kota Tais, Kabupaten Seluma, Rabu (28/06/2023). Sekira pukul 06.30...

Dishub Kota Bengkulu Pasang Rambu Larangan Truk Bermuatan Besar Melintas

Kupas News, Kota Bengkulu - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu memasang rambu melintas kendaraan bermuatan besar atau truk tonase besar di jalan Hibrida. Perbaikan...
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

Terbaru