Senin, Juli 7, 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Usung Tema Polri untuk Masyarakat

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHKEPAHIANGPelapis Tebing Ambrol, BPBD Kepahiang Lepas Tangan

Pelapis Tebing Ambrol, BPBD Kepahiang Lepas Tangan

Kepala BPBD Kepahiang saat meninjau lokasi rumah warga yang terancam amblas
Kepala BPBD Kepahiang saat meninjau lokasi rumah warga yang terancam amblas

Kepahiang, kupasbengkulu.com – Tidak adanya tindaklanjut perbaikan pelapis tebing, yang ambrol di tingkungan S, Mandi Angin Kelurahan Pasar Kepahiang Kabupaten Kepahiang, sudah sangat mengancam sebuah rumah warga. Disamping itu, air drainase yang setiap hari mengalir ke jalan terkait saluran drainase tertutup material pelapis tebing juga mulai meresahkan para pemanfaat jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang Burlian, dalam menyikapi ancaman dan kelurahan banyak warga pemafaat jalan, mengaku belum dapat bersikap, lantaran status jalan berikut bangunan pelapis tebing disekitarnya bukanlah tanggungjawab daerah Kepahiang.

“Kami dari BPBD Kepahiang tidak bisa berbuat banyak dalam menyikapi pelapis tebing yang longsor ini. Masalahnya, bangunan pelapis tebing itu bukan tanggungjawabnya daerah Kepahiang, karena berada disekitar jalan yang bersatatus jalan nasional,” sampai Burlian saat meninjau kelokasi pelapis tebing Longsor, Senin (17/11/2014).

Meskipun demikian, lanjut dia, kondisi pelapis tebing ambrol yang sudah sangat mengancam rumah warga disampingnya, dan air comberan yang sudah sangat dikeluhkan oleh pemanfaat jalan, lantaran terus meluber ka jalan, disebut Burlian akan segera mengkoordinasikan hal ini dengan pihak-pihak terkait di Provinsi.

“Kami akan coba koordinasikannya dengan BPBD Provinsi. Seperti apa solusinya, akan kita ketahui nantinya,” jelas Burlian.

Dari pantauan kupasbengkulu.com, kondisi bagian belakang rumah warga yang diperkirakan akan amblas, diketahui hanya berjarak kurang dari 4 jari saja. Kemudian air drainase yang terus mengalir ke jalan dengan menyisiri berem jalan sudah membentuk drainase.

Hal ini tentunya sudah mulai mengancam jalan, mengingat terdapat beberapa titik jalan yang sudah mengalami keretakan.(slo)