
kupasbengkulu.com – Pedagang dan pengunjung Pantai Sungai Suci, Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah sepertinya akan mulai tenang dengan ancaman abrasi. Sebelumnya, Abrasi yang kerap menghantui pedagang di Pantai Suci sudah terlebih dahulu meruntuhkan lebih dari 10 meter tanah ke dalam lautan. Saat ini, pekerjaan membangun bronjong dan water breaker (pemecah gelombang) di pantai andalan destinasi wisata kabupaten setempat sudah mulai dilakukan.
Pembangunan bangunan pengaman Pantai Sungai Suci ini dilakukan oleh Kementrian Pekerjaan Umum (PU) Dirjen Sumber Daya air SNVT PJSA Sumatera VII Provinsi Bengkulu dengan menggunakan dana dari APBN sebesar lebih dari Rp 7,5 Miliar. Pembangunan dilaksanakan oleh PT Zuti Wijaya Sejati, dan diawasi konsultan Pengawas dari PT Cipta Wahana Konsultan.
Pembangunan ini adalah pembangnan tahap pertama dengan membangun pemecah gelombang sepanjang 200 meter, terhitung dari dekat jembatan sebelum Hotel Betavia. Pasalnya, di daerah inilah dampak negatif abrasi yang paling kejam, dengan total tanah yang tergerus lebih dari 20 meter.
Pantauan kupasbengkulu.com dilapangan, sebanyak ratusan kubus water breaker udah mulai dipasang dipinggiran laut. Bupati Bengkulu tengah, H Ferry Ramli membenarkan bahwa pembangunan ini memang dilaksanakan dalam rangka menghentikan dampak abrasi di pantai tersebut. Kepada wartawan, Ferry mengharapkan segenap lapisan masyarakat ikut mengawasi pekerjaan tersebut.
“Selain itu, kita berharap tujuan positif dari Pemkab juga berakhir positif, semoga pantai ini tetap terjaga kelestariannya dan tetap menjadi destinasi wisata utama di kabupaten ini,”pungkasnya. (vai)