kupasbengkulu.com – Sial, dialami Ramani (45) warga Desa Lubuk Sirih Kecamatan Manna. Pasalnya, dirinya menjadi korban gigitan anjing, Kamis (2/10/2014) sekitar pukul 12.03 WIB. Namun, saat ingin berobat di salah satu puskesmas di Kabupaten Bengkulu Selatan, Vaksin Anti Rabies (VAR) habis. Sehingga dirinya tidak dapat mengobati luka gigitan dari peliharaan itu.
Data terhimpun, Saat itu korban hendak mengeluarkan kursi dari dalam rumah ke teras depan. Ketika hendak meletakkan kursi, kebetulan ada se ekor anjing yang lagi tidur di teras depan rumahnya.
Seketika itu juga korban langsung di gigit bintang karnifora tersebut pada pergelangan tangan kanannya, oleh warga anjing pun lansung di bunuh.
Oleh pihak keluarga korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk berobat. Setelah sampai di puskesmas Kayu kunyit ternyata pihak puskesmas tidak mempunyai stok obat VAR. Karena ragu dan belum bisa memastikan apakah anjing yang menggigit korban tersebut gila atau tidaknya, oleh pihak keluarga korban kembali di bawa pulang kerumahnya.
Satu minggu kemudian, karena luka bekas dan rasa sakit gigitan anjing tersebut belum juga sembuh korban, akhirnya berobat ke Dinkes Manna. Di Dinas Kesehatan Kota Manna korban disuntik dengan obat VAR.
Kasi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan Gunawan mengatakan, di tahun 2014 ini Dinkes hanya mempunyi sebanyak 400 stok VAR, dan sudah terpakai 82.
”Saat ini hanya 312 stok lagi yang masih tersisa. Kepada pihak puskesmas untuk mengambil VAR di Dinas Kesehatan, jangan sampai stok VAR di puskesmas kosong,” demikian Gunawan.(tom)