kupasbengkulu.com – Pernah melihat tradisi penyambutan tamu penting, pengantin dan orang penting disambut tari-tarian? Mungkin kalau disambut penari perempuan, sudah sering. Tapi bagaimana kalau yang menyambut adalah serombongan laki-laki dengan membawa rebana?
Tradisi ini bisa anda temukan di Desa Paku Haji, Kecmatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Tradisi ini disebut “Balarak” berbentuk rampak rebana oleh beberapa laki-laki sambil menyanyikan dzikir yang disebut Dzikir 6.
Dzikir ini dapat ditemukan dalam kitab dizkir Lembak, yang biasa dipegang oleh pimpinan grup Balarak. Selain di Desa Paku Haji, tradisi ini bisa ditemukan diwilayah Lembak, kabupaten Rejang Lebong. Tradisi ini sudah dimulai sejak zaman nenek moyang, dimulai sejak zaman Islam masuk kedesa ini.
Salah seorang seniman Balarak, Sion (35) menyatakan seharusnya dalam peraturan aslinya, Balarak harus dilakukan oleh bujangan. Hanya saja, generasi muda sangat sulit diajak ikut. Tetapi, beberapa waktu terakhir, sudah mulai banyak pemuda yang ikut.
“Seharusnya, yang melakukan ini adalah bujangan, tetapi kemarin sempat kehilangan pemuda-pemuda yang ingin ikut, tetapi beberapa waktu terakhir, ada banyak pemuda yang ikut, namun karena baru belajar, belum bisa turun langsung,”pungkasnya. (vai)