
kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Rektor Universitas Prof Hazairin (Unihaz) Bengkulu, Prof Syanurdin mengatakan, masih banyak siswa yang menganggap remeh mata pelajaran Bahasa Indonesia.
“Salah satu penyebab utama tidak lulusnya peserta Ujian Nasional (UN) karena banyak siswa yang menganggap remeh mata pelajaran Bahasa Indonesia,” kata Rektor Unihaz Prof Syanurdin dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan pada pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bahasa Indonesia, di kampus Unihaz, Senin (17/11/2014).
Dalam rapat terbuka, Syanurdin menjelaskan, siswa masih beranggapan mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak bergengsi bila dibandingkan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris.
“Padahal tujuan menguasai Bahasa Inggris itu agar kita menguasai dan memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi level dunia, tetapi tetap berkepribadian bangsa Indonesia, bukan untuk mengkerdilkan Bahasa Indonesia. Akhirnya menggeruskan jati diri bangsa,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, Syanurdin merekomendasikan Bahasa Indonesia untuk pembinaan karakter bangsa.
“Bahasa Indonesia perlu ada contoh dan teladan dari pimpinan negara. Bahasa yang digunakan seorang pemimpin berkorelasi signifikan pada bahasa yang digunakan masyarakat. Kesempurnaan menggunakan Bahasa Indonesia merupakan bukti cinta tanah air,” ujar Syanurdin.
Sementara Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dalam sambutannya mengatakan masyarakat terus menunggu kiprah Syanurdin setelah dikukuhkan menjadi Guru Besar.
“Dunia pendidikan di Bengkulu menunggu langkah Syanurdin untuk menjadi pribadi yang unggul, cendikia yang terus berprestasi untuk kemajuan Bengkulu yang lebih baik di masa yang akan datang,” demikian Junaidi.(adi)