
kupasbengkulu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu akan tegas terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak maksimal dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Seperti disampaikan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Irwan Eriadi, dalam Rapat Paripurna dengan agenda Tanggapan Dari Komisi atas LKPJ Gubernur Bengkulu. Menurutnya selama ini SKPD tidak menggunakan anggaran yang disediakan dengan baik dan hasil dari anggaran itu juga tidak seperti yang diharapkan.
“Sepertinya SKPD ini terpaksa harus kita kurangi dulu anggarannya soalnya mereka tidak maksimal dalam menghasilkan PAD,” kata Irwan, Kamis (23/07/2015).
Dia mengatakan keberhasilan dari SKPD tak hanya dilihat dari penggunaan anggaran saja, tapi juga melihat hasil dari penggunaan anggaran tersebut.
“Percuma juga kalau penyerapan anggarannya bagus tapi hasilnya tidak ada. Selama ini anggaran disediakan besar tapi tidak pernah mencapai target,” lanjutnya.
Seperti halnya pada Dinas Pertanian dan Kehutanan dinilai memiliki anggaran besar namun PAD yang dihasilkan tidak mencapai 50 persen dari target yang diharapkan. Ada juga SKPD yang bahkan sama sekali tidak menghasilkan PAD, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD), padahal dana yang digelontorkan tidak sedikit.
“Anggarannya lebih dari 20 miliar, tapi PAD nihil. Ini pertanyaan besar kemana anggarannya selama ini,” tegas Irwan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Provinsi Bengkulu, Sumardi, mengatakan pihaknya akan menanggapi peringatan dari anggota dewan agar SKPD segera melakukan evaluasi.
“Kita akan evaluasi SKPD agar ke depannya dapat lebih maksimal lagi terlebih dalam menghasilkan PAD,” pungkasnya. (val)