Tuntut Mundur Kades Selingkuh, Warga Dusun Baru Seluma Segel Kantor Desa

Warga desa Dusun Baru, Kabupaten Seluma menyegel kantor desa, Rabu, 4 April 2024, Foto: Dok

Kupasbengkulu.com – Ratusan Warga Desa Dusun Baru, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma kompak menyegel kantor desa setempat pada Rabu 4 April 2024 yang lalu. 

Aksi mereka ini dipicu oleh ketidakpastian Bupati Seluma Erwin Octavian dalam mengambil keputusan terkait tuntutan berhentikan kades yang diduga selingkuh dan arogan. 

Penyegelan itu dilakukan dengan cara memasang gembok dengan las dan rantai di pintu masuk kantor desa. Massa aksi yang kontra terhadap kades ini juga membawa spanduk yang bertuliskan “Sampai kapanpun kami tidak menerima lagi Ibran sebagai Kepala Desa masyarakat Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo”.

Kapolsek Talo, Iptu Mohammad Haryanto mengatakan, personilnya sudah memonitor lokasi guna mencegah kerusuhan yang bisa berujung bentrok sesama warga setempat. 

Sedangkan massa aksi diperkirakan berjumlah 100 orang yang sudah. Mereka berkumpul sejak pukul 09.00 WIB. 

Kapolsek menjelaskan bahwa aksi dilakukan kembali lantaran warga tidak senang, jika kepala desa dan perangkat desa pendukung kepala desa masih menjalankan aktifitas pemrintahan desa tersebut. 

Pemicunya atas dasar kekecewaan dari perwakilan masyarakat atas tidak adanya keputusan dari Pemerintah Kabupaten Seluma terkait tuntutan pemberhentian kepala desa yang saat ini masih berlangsung.

“Sekitar pukul 11.00 WIB, aksi demo sudah mulai mereda dan kantor desa yang awalnya disegel juga sudah kembali terbuka, Alhamdulillah tidak ada kerusakan, korban luka, maupun korban jiwa saat aksi. berlangsung,” kata Kapolsek. 

Guna mengantisipasi kerusuhan, Polsek Talo juga melaksanakan patroli, sambang dan penggalangan kepada masyarakat yang kontra untuk tidak melakukan aksi yang dapat menggangu situasi Kamtibmas. Termasuk mencegah terhindarnya aksi pengerusakan terhadap fasilitas umum.

“Kami juga menyampaikan kepada kepala desa dan perangkat desa agar bersinergi sehingga menghindari gesekan/bentrokan antara massa pro dan kontra sehingga berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas,” kata Kapolsek .

Sebelumnya warga Desa Dusun Baru sudah dua kali melakukan aksi demo di Kantor Bupati Seluma namun tetap menemui jalan buntu lantaran pihak Pemda Seluma tidak tegas dalam keputusan dan terkesan tidak serius menangani kasus di Desa Dusun Baru tersebut. 

Selain itu selama berlangsungnya kasus ini tampak ikut serta anggota DPRD yang terkesan memperkeruh suasana lantaran  terlalu banyak narasi yang terkesan berpihak ke kades. 

Kordinator aksi Yoyon sempat menyatakan warga yang demo menyesali adanya intervensi dari DPRD Seluma terhadap permasalahan ini dan menganggap DPRD Seluma berat sepihak. 

Tudingan sepihak itu berawal dari pihak DPRD Seluma melakukan hearing / rapat dengar pendapatan (RDP) yang hanya mengundang pihak Ibran tanpa mengundang pihak lainnya.

Pihak lainya disebut seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma dan Warga Desa Dusun Baru yang merasa di rugikan atas ulah Kades.

Hal tersebut memicu amarah warga yang selanjutnya ditambah dengan pihak Pemkab Seluma terkesan mengulur waktu karena sudah berjanji memberhentikan kades namun tidak ditepati. 

“Kami merasa dipermainkan oleh Pemkab Seluma yang selalu mengulur waktu, pada demo sebelumnya mereka sudah berjanji dan berita acaranya kami pegang. Namun ternyata masih saja diingkari,” ungkap Yoyon Putra.

Selain adanya kasus dugaan selingkuh, Inspektorat dalam audit investigasinya juga menemukan persoalan lainnya yakni kades dilaporkan telah memecat guru ngaji, garin masjid, hingga 2 Kader Pembangunan Manusia (KPM). 

Lalu memberikan SP II kepada perangkat desanya, yakni Sekretaris Desa, Kaur Keuangan dan Kepala Dusun (Kadus) I dengan alasan yang dianggap perangkat desa kurang tepat dan cenderung memaksa.

Reporter: Deni Aliansyah Putra