kupasbengkulu.com – Dosen Pascasarjana Agroekoteknologi Universitas Bengkulu (UNIB), Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, sangat menganjurkan kepada masyarakat supaya dapat memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk budidaya tanaman sayuran organik.
“Budi daya tanaman sayur organik ini sangat bagus, terutama untuk mengurangi residu pestisida yang masuk ke tubuh kita, sehingga kita bisa lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Di samping itu bisa menghemat pengeluaran dalam kebutuhan rumah tangga khususnya pada kebutuhan sayur-mayur,” ujarnya.
Lanjutnya, jika di pekarangan sudah ada bermacam-macam sayuran seperti cabai, bayam, katu, tomat, bawang, seledri, sebagainya, tentu sebagian dari kebutuhan sayur kita bisa terpenuhi. Tidak semuanya dibeli di luar, sehingga ini sangat menguntungkan karena menghemat pengeluaran kocek rumah tangga.
Lebih dari itu, pentingnya mengonsumsi sayuran organik adalah untuk menjaga kesehatan keluarga, karena sayuran organik bebas dari pestisida dan bahan-bahan kimia lainnya.
“Residu pestisida yang masuk ke tubuh kita adalah salah satu penyebab penyakit berbahaya seperti kanker dan risiko bayi lahir cacat,” tambahnya.
Sayur-mayur yang konsumsi sehari-hari sebagian besar mengandung pestisida. Jika ini terus-menerus dikonsumsi akan membuat residu pestisida ini terakumulasi, kemudian mengaktifkan sel-sel jahat yang merusak jaringan serta kode genetik di dalam tubuh. Akibatnya, timbullah berbagai kekacauan dalam wujud penyakit seperti kanker dan kelahiran bayi dalam keadaan cacat.
“Budi daya tanaman sayur organik di pekarangan bisa dilakukan dengan menanamnya di dalam pot atau polibek. Sebaiknya benih-benih sayur itu kita semai dahulu sampai benar-benar siap dipindahkan. Hindari penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia, gunakan hanya bahan organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang untuk menambah kesuburan dan kualitas tanaman,” Sarannya. (cr2)