Kamis, Juli 3, 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Usung Tema Polri untuk Masyarakat

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaLINGKUNGANKetika Sampah Menjadi Sebuah Karya

Ketika Sampah Menjadi Sebuah Karya

Peringatan Hari Bumi tahun 2014 Mapetala Unib menggelar pameran daur ulang sampah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat sampah.
Peringatan Hari Bumi tahun 2014 Mapetala Unib menggelar pameran daur ulang sampah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat sampah.

kupasbengkulu.com – Dalam rangkaian peringatan Hari Bumi, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapetala) Univeritas Bengkulu (Unib) menggelar Pameran Daur Ulang.

Ketua Panitia Peringatan Hari Bumi tahun 2014 Mapetala Unib, Syafrizal mengatakan, pelaksanaan pameran daur ulang sampah tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat sampah. Sehingga sampah tidak hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar karya yang berguna.

Kreasi pengelolaan sampah tersebut juga dapat dijual, hingga membantu perekonomian.

Dikatakan Syafrizal, banyaknya sampah yang terbuang dan menumpuk menjadi keprihatinan. Sehingga pihaknya mengkreasikan sampah tersebut untuk mengurangi efek pada ligkungan.

“Pameran ini pesertanya sedikit, hanya diikuti 6 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar. Kami memberikan waktu 3 hari pada peserta untukn menciptakan kreasi berdasarkan ide pribadi,” kata Syafrizal.

Hasil karya peserta berupa hiasan dinding dari kardus dan kertas koran yang dijalin hingga menyerupai tokoh kartun Doraemon, vas bunga, wadah tissu bahkan sandal dari kertas koran. Ada juga bros, tas, lampu dari mangkok mie instan, miniatur perumahan, serta tempat penyimpanan ijazah atau piagam penghargaan yang terbuat dari tempat bola kasti. Karya-karya itu dipamerkan di halaman Gedung Bersama I Unib untuk kemudian dinilai.

Syafrizal menjelaskan kategori yang dinilai meliputi seni atau estetika, manfaat, efesiensi dana dan kesulitan pembuatan. Dari keenam peserta, 3 diantaranya berhasil mencuri perhatian juri, yakni Kreasi Produk Cantik Kardus dan Koran Bekas buatan Oktaria Larasandi, Tabung Alat Tulis dan Lukis kreasi mahasiswa yang tergabung dalam Muslim Generation Club, serta Miniatur Alam Tempo Dulu dan Sekarang kreasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Green Land. (beb)