kupasbengkulu.com – Para penjual durian yang berada di simpang Bajak Jambu persisnya didekat kantor camat Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah mengklaim, mahalnya harga durian jualan mereka disebabkan oleh ongkos angkutan yang mahal.
Salah seorang penjual durian, Jhon (37) mengatakan, mereka terpaksa menjual durian dengan harga yang lumayan mahal, karena mengeluarkan biaya tambahan ongkos angkutan yang tidak murah.
”Kami ambil durian ini dari petani durian dari desa Jambu, kemudian mengangkutnya menggunakan jasa tukang ojek atau menyewa mobil. Jalan di dalam itu rusak parah makanya upah angkutan sampai Rp 1.500 per durian,” kata Jhon, saat ditemui kupasbengkulu.com, Jumat (1/08/2014).
Dia menambahkan, meskipun mahal pedagang durian lainnya di lokasi ini tetap menggunakan jasa tukang ojek durian karena kebutuhan.
”Itu resikonya meski mahal tapi kita butuh tetap kita pakai jasa tukang ojek,” imbuh Jhon.
Untuk buah durian ukuran kecil, kata Jhon, dijual Rp 10 ribu per buah, ukuran sedang empat buah Rp 50 ribu, sedangkan durian tembaga ukuran besar Rp 30 hingga Rp 35 per buah.
”Harga ini tidak mengurungkan niat pembeli yang memang sudah ke pincut kelezatan durian, Taba Penanjung,” demikian Jhon.
Pantauan kupasbengkulu.com, akses jalan menuju Desa Jambu dan beberapa
desa lain yang melewati persimpangan Desa Bajak Jambu, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, terlihat memprihatinkan.
Beberapa pengendara roda empat dan roda dua sangat berhati-hati jika melintasi jalan disini.(cr10)