Sabtu, April 27, 2024

Atasi “Bullying” pada Anak, Orangtua Jangan Jadi “Polisi”

Corien, Psikolog
Corien, Psikolog

kupasbengkulu.comBullying adalah perilaku seseorang atau sekelompok orang secara berulang, yang memanfaatkan ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan menyakiti targetnya (korban) secara mental atau secara fisik.

“Yang paling penting dalam diri seseorang adalah harga diri (self esteem). Kepercayaan diri seseorang bisa berkurang ketika dirinya di-bully atau merasa terdiskriminasi, yang akhirnya berdampak pada melemahnya konsep diri,” ujar Corien Akwari, S.Psi, MM, pemerhati remaja dari lembaga Corien Centre, sekaligus Kasubbid Bina Ketahanan Remaja, BKKBN Provinsi Bengkulu.

Kasus bullying ini kerap menimpa anak dan remaja, yang dilakukan oleh teman sebaya bahkan orangtua atau kerabat dekat sendiri. Puncak dari perilaku bullying ini menjadikan seseorang kehilangan kepercayaan diri bahkan minder.

“Korban bullying akan menjadi pribadi yang menutup diri dari pergaulan. Dia akan menjadi minder dengan sendirinya. Kalau sudah minder, apa saja yang dilakukannya menjadi tidak optimal dikarenakan perasaan  takut dan cemas. Potensi dalam dirinya tidak keluar, apalagi dalam perencanaan cita-cita dan masa depan ini akan jauh dari pemikiran anak yang memiliki konsep diri rendah. Jika ini sudah parah, korban dapat merasa depresi berlebihan yang kemungkinan berujung pada penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, hingga bunuh diri,” lanjut Corien.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk menangani anak atau remaja yang menjadi korban bullying??

Masih menurut Corien, penanganan yang pertama adalah perlunya kesadaran diri dari si korban bahwa selama ini dirinya di-bully dan harus segera bangkit. Korban tidak boleh dibiarkan terus berfikiran negatif, melainkan harus dibuktikan dengan prestasi.

“Untuk bisa sadar, korban bullying butuh pertolongan. Jika kasusnya belum terlalu parah, korban bullying masih bisa ditolong dengan bantuan lingkungan sekitar, seperti orangtua, guru, dan teman. Tapi kalau sudah parah, maka diperlukan pertolongan dari seorang yang profesional, seperti konselor, psikolog, ilmuan psikologi,” jelas Corien.

Namun tidak berhenti di situ saja, setelah korban bullying sadar, untuk kembali pada kehidupan ‘normal’ harus didukung penuh oleh lingkungan terdekat. Ini dimaksudkan agar korban benar-benar mendapatkan kepercayaan dirinya kembali, dan tidak mudah menjadi korban bullying lagi.

“Yang membuat seseorang atau kelompok melalukan bullying itu kan karena mereka merasa lebih hebat dari yang lainnya. Sedangkan si korban memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Ini menjadikan bullying terus berlangsung. Intinya orang terdekat harus ikut ambil bagian dalam memberikan support kepada si korban. Ketika ini sudah stabil, maka si korban bisa mengembangkan prestasi lagi, bahkan kemungkinan lebih dari teman sebayanya,” jelas Corien.

Corien juga mengingatkan agar orangtua tidak menjadi ‘polisi’ bagi anak. Ketika anak atau remaja melakukan suatu kesalahan, orangtua tidak lantas langsung memarahi. Orangtua harus menjadi sahabat terbaik bagi mereka.

“Mental seseorang kan bermacam-macam. Sebagai orangtua selayaknya harus lebih memahami anak, membantu mencari solusi jika anak memiliki masalah, serta saling menguatkan, agar anak tidak mencari pelarian ke arah negatif,” katanya.

“Langkah terbaik adalah menyatukan antara pelaku bullying dengan korban bullying dalam satu aktivitas bersama. Ini untuk menunjukkan bahwan korban bullying mempunyai suatu kelebihan, dan sebenarnya mereka saling membutuhkan. Sehingga ke depannya bullying ini dapat dikurangi,” demikian Corien. (val)

Related

Penyanyi Asal Indonesia Berhasil Luluhkan Empat Juri Americans Got Talent

Kupas News – Kisah seorang penyanyi penyandang disabilitas asal...

Peran Perempuan dalam Memerangi Radikalisme dan Terorisme

Kupas News, Bengkulu - Peran perempuan sangat besar dalam menangkal...

Tas Michael Kors, Brand Eksklusif Paling Diminati Pecinta Fashion

Kupas News – Michael kors merupakan salah satu pelopor...

Retno Pecahkan Rekor Perempuan Pertama Rektor Unib Terpilih

Kupas News - Universitas Negeri Bengkulu (Unib) baru saja...