Cerpen: Benny Hakim Benardie
Fajar ini, hilang riuh candaan ala anak muda Melayu Bengkulu. Tak tampak lagi bujang gadis hingga anak-anak yang berduyun menuju Ujung...
Cerpen Sejarah: Benny Hakim Benardie
Pagi sabtu itu bulan Desember 1893. Cuaca tampaknya mulai mendung. Tapi itu tak dihiraukan oleh para penunggang plankin atau gerobak yang...
Cerpen: Benny Hakim BenardieLolos moderasi pada: 13 September 2018
Dinginnya malam usai hujan rintik-rintik serasa menusuk tulang. Tak satu katapun yang dapat terucap, selain pasrah akan...
Cerpen: Benny Hakim Benardie
Tak ada kata yang dapat aku terucapkan di ujung malam ini. Angin senai-senai terus bertiup tak henti. Seakan mengiring kepiluan hatiku,...
Laju Ojek berhenti di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kota. Persis setengah jam sebelum adzan Magrib berkumandang dari geladak Kapal Ferry KMP Pulo Tello, yang siap...
Saat ini bulan April 2020, seiring virus corona gencar-gencarnya mengintai dan menghatam tubuh dan psikis masyarakat. Akupun cemas. Terkadang berhalusinasi tidak karuan. Meskipun sudah ada ...
“Malam itu, sekelompok pribumi merangsek masuk Gedung Mount Felix (Kini Rumah Dinas Gubernur Bengkulu/Gedung Daerah) dan melakukan pembantaian Residen Thomas Parr dihadapan isterinya. Tragedi terjadi ...
Siapa Pelakunya
“Pribumi tak berprikemanuasiaan, kejam dan sadis”. Itulah yang dikatakan para orang-orang Inggris saat kabar pembantaian Thomas Parr meluas cepat seantero negeri, yang oleh mereka...