
kupasbengkulu.com- Kelompok pengrajin batu cincin di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Air Dingin, Bintuhan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Sriwijaya Bukit Barisan (HKSBB), dipimpin Siratjudin Patih yang bernama “Raja Akik” menjual berbagai jenis batu cincin grosir dan eceran.(Baca: http://kupasbengkulu.com/batu-cincin-sulaiman-dijual-rp-250-juta/ )
Bang Padel sapaan akrabnya, mengatakan kalau bahan baku batu cincin yang dikelolanya diperoleh dari Muara Sahung Kabupaten Kaur, dengan bantuan karyawan untuk pembuatan batu cincin berjumlah 6 orang.
“Bahan baku batu cincin ini kami dapat dari Muara Sahung,” ujar Bang Fadel yang didampingi Siratjudin Patih Kamis (6/3/2014).
Harga satuan batu cincin bervariasi mulai dari Rp 70 ribu hingga ratusan juta rupiah. Untuk ring cincinnya dipasok dari Pulau Jawa. Biasanya jika dijual eceran ring atau gagang cincin dijual dengan harga Rp 50 ribu per satuan. Tapi jika dijual grosiran harganya bisa turun menjadi Rp15 ribu persatuan.
“Untuk cincin yang sudah jadi biasanya kami jual grosiran itu bisa negosiasi. Jika kami jual eceran Rp80 ribu per satuannya, maka harga grosiran bisa Rp40 hingga R p35 ribu per satuannya,” tutur Bang Fadel.
Penjualan dan pembuatan batu cincin buka dari pukul 08.00.WIB hingga pukul 05.00. WIB. Adapun jenis batu yang berkualitas hingga bisa dijual dengan nilai yang begitu mahal yaitu batu pirus rusia yang berwarna hijau berbenang emas, rubi dengan warna kemerah-merahan atau pink, jamrud dengan warna kebiruan, king safir dengan warna biru dan banyak batu lainnya.
Dikatakan Bang Fadel, untuk membuat satu mata cincin membutuhkan waktu yang lumayan singkat hanya 10 hingga 15 menit saja. Omset kelompok pengrajin batu cincin ini lumayan besar. Dalam satu hari kelompok batu cincin HKSBB ini mencapai Rp 3 juta per harinya.
“Biasanya perhari itu omset yang kami peroleh mencapai Rp 3 jutaan,” ungkapnya. (mty)