
kupasbengkulu.com-Meskipun perempuan telah masuk kedunia politik namun perannya belum dinilai maksimal, karena terdapat berjumlah kendala, masalah yang menghambat langkah perempuan dalam dunia politik.
Kendala tersebut sering dinilai dari berbagai masalah misalnya pada ruang lingkup aturan dan tuntutan sebagai ibu rumah tangga, ada juga sebagian orang yang mengatakan bahwa perempuan belum bisa dijadikan pemimpin karena kecepatan dalam melaksanakan tugas lebih cepat dari kepemimpinan laki-laki, dan kurang adanya ketegasan dari kaum hawa.
Meskipun demikian ibu Elisma terus maju dan yakin caleg dari partai demokrat tersebut, yang mencalonkan diri sebagai DPRD kota, nomor urut 7 ia optimis dan bisa menduduki kursi tersebut.
Keahliannya dalam bidang berbisnis memudahkan ia sebagai calon DPRD kota untuk mempengaruhi dan memperbanyak suara yang ia miliki.
Contohnya dari rumah ke rumah ia mendatangi warga dan membujuk untuk menghantarkan ia keranah yang lebih tinggi itu.
Dalam pengalamannya berbagai macam organisasi yang ia geluti dari tahun 1990 mulai dari ketua PWK, Dasa Wisma Anggerek, koprasi wanita, dan sampai akhirnya menjadi PAC partai demokrat selama 7 tahun yang ia tekuni.
Walaupun mengaku bahwa yang ia rasakan saat ini “Saya adalah kaum perempuan satu-satunya dan tertua yang diyakini partai demokrat, tidak banyak perempuan yang sanggup untuk melakukan pekerjaan yang berat ini,” katanya.
Hal itu tidak membuat Elisma pantang mundur untuk bersaing karena menurutnya kaum wanita itu mempunyai cara tersendiri untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab sebagai pemimpin, dan tidak mudah untuk disuap karena mempunyai rasa takut yang besar.
“saya adalah saya, mudah-mudahan tidak akan menjadi gua” itulah filosopis yang ia pegang, dengan cara sendiri membuat suatu lapangan pekerjaan, dan meningkatkan mutu pendidikan masyarakat bengkulu, membantu masyarakat yang lemah ekonominya, bisa penggang janji tidak akan menjadi penguasa tetapi menjadi pemimpin yang berada di jalan kebenaran , dan menunjukkan ketokohan perempuan mampu berbuat untuk perubahan,” demikian Elisma. (cr3).