Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Menindaklanjuti laporan masyarakat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Selatan Sidak ke PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL).
Pada inspeksi mendadaknya Rabu, (17/06/2015) ke PT. BSL oleh komis III, yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Yevri Sudianto, pihaknya menemukan beberapa titik kolam pembuangan limbah pabrik CPO yang tidak sesuai standar sehingga rawan pencemaran sungai Mertam dan ligkungan sekitar.
“Dari hasil pantauan ke-11 kolam limbah pabrik yang ada, kami menemukan beberapa kolam yang tidak standar operasi. Hal ini diduga penyebab tercemarnya sungai Air Mertam dan lingkungan. Pada kolam tampung limbah yang 3,4 dan 10 terjadi perembesan limbah pada tanggul yang terbuat dari tanah itu,” kata Yevri Sudianto saat menjelaskan hasil temuannya kepada Manajer PT BSL Irwan, di ruang pertemuan PT BSL.
Lanjut Yevri, selain ditemukan beberapa titik kolam yang bocor, ketinggian tanggul kolam limbah juga masih kurang dan tidak sesuai standar, sehingga saat datang hujan lebat, dipastikan limbah yang ada pada 11 kolam tampung akan meluap dan hanyut kesungai Mertam, dan terjadi pencemaran, ujarnya.
“Kami juga mendapati beberapa pekerja atau karyawan PT BSL itu yang tidak menggunkan pakaian keselamatan kerja, seperti sepatu, baju dan helm. Hal ini sangat membahayakan pekerja,” tegas Yevri.
Selain itu, Yevri juga mempertanyakan bantuan perusahaan terhadap masyarakat wilayah sekitar pabrik. “Kami belum mendengar adanya bantuan pihak perusahaan terhadap masyarakat sekitar pabrik ini. Padahal bantuan seperti Corporate Social Responsibility (CSR) itu harus dilaksanakan oleh perusahaan. 2 persen dari keuntungan perusahaan, sesuai aturan yang ada harus direalisasikan kepada masyarakat,” terang Yevri.
Smentara itu Manager PT BSL Irwan, dari beberapa temuan anggota dewan ke Pabrik CPO pengelola tandan buah segar (TBS) sawit tersebut. Dirinya membantah kalau PT BSL mencemari lingkungan dan sungai Mertam, namun dia mengakui adanya laporan masyarakat mengenai dugaan pencemaran lingkungan itu.
“Kami akui memang ada laporan masyarakat mengenai pencemaran lingkungan, namun dari sample yang diambil oleh petugas Kantor Lingkungan hidup, hasil uji laboratorium dari beberapa kolam tampung limbah tersebut aman dan tidak membahayakan,” kata Irwan.
Kalau masalah rembesan kolam lanjut Irwan, itu sudah direncanakan 2 bulan belakang dan akan segera diperbaiki, dan bahkan akan menambah satu kolam tampung lagi. Sementara untuk keselamatan pekerja sambung dia, kalau baju dan helm semuanya ada, tapi sepatu masih di pesan, paparnya.
Mnegenai CSR, meurut Manger PT BSL ini sudah sering pihaknya memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. “Sudah sering kami berikan bantuan kepada warga. Kemarin kita bantu jalan dan bantu sekolah SMP yang ada disini,” ujarnya.
Selain memantau keberapa kolam tampung limbah, pihak DPRD ini juga mengambil beberapa sampel limbah untuk diuji laboratorium ke Kota Bengkulu dan Jakarta.(tom)